Selain komoditas ekspor, Dinas Kelautan dan Perikanan Pinrang juga mengejar realisasi dari target produksi masing-masing komoditi perikanan lainnya. Misalnya ikan bandeng meskipun belum menjadi prioritas ekspor namun produksinya terus meningkat.Tahun lalu produksi bandeng ditarget 18.000 ton namun realisasi produksi 18.183,5 ton.Meningkatnya produksi bandeng tersebut dipicu oleh semakin berkembangnya usaha pengolahan bandeng cabut duri yang menyebabkan harga bandeng stabil sepanjang tahun.Demikian halnya dengan ikan nila melampaui target dari 500 ton terealisasi 670,8 ton, ikan mas produksinya 1.798,2 ton, ikan lele 63,6 ton. Komoditas ikan air tawar tersebut juga memiliki prospek pasar yang cerah karena permintaan konsumen lokal dari kabupaten tetangga terus meningkat. “Pinrang merupakan urutan pertama produksi ikan air tawarnya di Sulsel dengan cita rasa yang beda dengan ikan air tawar dari kabupaten lainnya,” katanya.
Sementara hasil perikanan tangkap (laut) terealisasi 13.100,62 ton dari target 11.799,31 ton. Meningkatnya produksi perikanan laut tersebut disebabkan semakin berkembangnya armada penangkapan ikan dan terjaganya biota laut dari illegal fishing karena diawasi oleh kelompok pengawasan masyarakat (Pokwasmas) binaan Dinas Kelautan dan Perikanan Pinrang. Untuk tahun 2016 DKP Pinrang akan memberikan bantuan kapal kepada 17 Kelompok Usaha Bersama (KUB) dengan tonase kapal 5-20 Grosstone (GT).
Selain itu DKP akan fokus pengelolaan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) yang ada di kecamatan Suppa. PPI tersebut telah dilengkapi beberapa fasilitas seperti kedai nelayan, perbengkelan, tempat perbaikan jaring, pabrik es, stasiun penisian bahan bakar dan fasilitas perkantoran untuk pengusaha pembelian ikan.