Mohon tunggu...
Abdul Salam Atjo
Abdul Salam Atjo Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuluh Perikanan

Karyaku untuk Pelaku Utama Perikanan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penelitian Phronima dapat Dukungan Dikti

21 September 2014   19:52 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:01 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1411278678829461085

Direktorat pendidikan tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberi dukungan kepada perguruan tinggi berupa hibah penelitian pengabdian kepada masyarakat untuk mengembangkan program pengabdian kepada masyarakat melalui penelitian Iptek bagi Wilayah (IbW) di daerah. Phronima Suppa sebagai pakan alami endemik bagi udang merupakan salah satu potensi yang kini sedang diteliti oleh Prof.Dr. M.Hattah Fattah, dosen perikanan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.

Tim pakar dari Dikti, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr.Ir. Gatot Murdjito, MS melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) terhadap program IbW penerapan kluster udang windu berskala industri di kecamatan Suppa, Pinrang kemarin. Selain melakukan pertemuan dengan sejumlah pengurus dan anggota kelompok pembudidaya di sentra minapolitan kecamatan Suppa juga mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perikanan, proyek transplantasi karang dan lokasi pertambakan udang windu yang menggunakan pakan alami phronima suppa. Hasil kunjungannya tersebut Gatot Murdjito merespon baik hasil-hasil yang telah dicapai program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Prof. Hatta Fattah bersama timnya.

“Saya tertarik dengan Phronima Suppa setelah mendengar presentasi Prof. Hatta di gedung Bosowa, ternyata phronima itu ke depan bisa gantikan fungsi artemia salina yang harganya cukup mahal. Lanjutkan penelitian tentang phronima suppa ini kami mendukungnya,” ungkap Gatot Murdjito ketika mengawali arahannya dalam pertemuan dengan petambak udang kemarin. Dikatakan untuk membangun potensi yang ada di Pinrang diperlukan sinergitas antara perguruan tingggi, pemda dan masyarakat.

Prof. Hattah Fattah dalam kesempatan itu mengatakan sudah terjalin sinergitas antar stake holder di sentra minapolitan kecamatan Suppa. Ia menjelaskan bentuk sinergitas itu diawali dengan diterbitkannya SK bupati Pinrang tentang penetapan pengurus badan koordinasi pengelolaan minapolitan dan industrialisasi perikanan. Dalam kepengurusan tersebut terlibat beberapa institusi yang berperan dalam meningkatkan produksi perikanan di Pinrang seperti Badan Litbang kelautan dan perikanan, perguruan tinggi, Badan karantina ikan, swasta, WWF dan sejumlah pihak lainnya.

Gatot Murdjito yang juga dosen di Universitas Gajah Mada (UGM) Jogyakarta meyakini Suppa kedepan akan lebih maju karena memiliki sejumlah komoditi yang potensial untuk dikembangkan yaitu udang, rumput laut, bandeng dan potensi non perikanan. Untuk menggerakkan potensi tersebut diperlukan share anggaran antara Dikti dengan pemkab Pinrang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun