1
Apasih yang gak ada di Kompal, grup ghibah berjamaah yang memaksa diri mengaku punya hobi menulis ini sebenarnya punya latar belakang dan minat yang berbeda-beda. Ada yang suka makan, nonton, jalan-jalan, oprek gadget, ngobrolin parenting, kesehatan, gaya hidup ataupun berfiksi, dan ada banyak lagi yang lainnya (tolong dinyanyikan dengan gaya Kak Rhoma Irama).
Grup ini tidak sering-sering amat kopi darat, tetapi kalo ngobrol secara online di WAG dapat dipastikan setiap hari. Tema percakapan random, meski politik praktis itu dihindarkan menjadi pembicaraan utama di grup.
Sebuah kalimat dari salah satu anggota Kompal yang juga Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009, pernah menjadi penulis Indonesia terpilih dalam Makassar International Writers Festival 2014 dan ASEAN Literary Festival 2016, nominee pada Best Fiction di Kompasianer of the year 2018 pernah komentar di salah satu karya fiksi: ceritanya bagus, tetapi ada baiknya untuk banyak belajar cara menulis cerpen.
Wah, komentar seperti ini menjadi kesempatan emas bagi Kompal buat mendapuk Phi (sebenarnya ini judul Novelnya), tetapi teman-teman di Kompal terbiasa menyebut Pringadi dengann sebutan itu. Maka disusunlah agenda komunitas untuk membuat kelas online melalui Kulwapp "Kelas Cerpen Kompal".
Pada awal tahun Kompal telah melakukan agenda komunitas yang bersifat eksternal sebagai sosialisasi eksistensi komunitas ini, maka pilihan di pertengahan tahun untuk perbaikan internal anggota Kompal, terutama yang berminat dalam kelas kepenulisan fiksi berupacerpen.
"Wah ekslusif untuk Kompal aja?" Tampaknya iya. Terkecuali ada keputusan lanjutan yang memberikan kesempatan bagi Kompasianer baik dari komunitas maupun pribadi untuk ikut serta tentu syarat dan ketentuan berlaku tentunya.
Kelas ini rencananya akan berlangsung selama sebulan di bulan Juli pada tanggal 11, 18 dan 25 Juli 2019. Pukul 15.30-17.00 WIB.
Ikutin reportase para Kompasianer yang beruntung berkesempatan mengikuti kelas ini.
Salam Kompal.