Mohon tunggu...
de Gegan
de Gegan Mohon Tunggu... Petani - LAbuan Bajo | Petani Rempah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis apa saja dari kampung. Agar dibaca oleh orang orang kampung lainnya, yang kebetulan berada di kota atau di sebelah lingkaran bumi ini.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sumpah Pemuda dan Peran Kaum Muda "BaPeran"

28 Oktober 2019   04:01 Diperbarui: 28 Oktober 2019   16:37 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sumpah Pemuda (foto Nalarpolitik.com)

Sumpah Pemuda merupakan ikrar sejarah semangat patriotisme dan nasionalisme kaum muda. Lalu apa relevansinya dengan generasi muda BaPeran? Simak yuk!

Sumpah Pemuda merupakan salah satu peristiwa besar dan menjadi tonggak sejarah kemerdekaan Indonesia yang terjadi dimasa silam, tepatnya 28 Oktober 1928. Ketika itu tekat putra dan putri Indonesia yang tergabung dari berbagai suku, agama dan ras yang kemudian bersatu dan mengikrarkan Sumpah Pemuda yang bunyinya demikian:

"Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia".

Dan pada tanggal 28 Oktober 2019 ini hampir disemua pelosok negeri ini tengah mempersiapkan  acara atau kegiatan dalam rangka memperingati (Dirgahayu) hari Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda dan Candela Generasi Muda "BaPeran"
Eittss.. Sebelum masuk ke substansi, saya ingin terangkan dulu esensi dari generasi Baperan yang dimaksud. "BaPeran" yang saya ingin jawantahkan ialah 'Bawa Perdamaian', bukan bawa perasaan loh ya. Karena bila mereduksi pada makna Sumpah Pemuda, harusnya dimaknai secara sungguh-sungguh dan penuh penghayatan, bukan malah dijadikan galau-galauan. Hehe

Sedikit saya bercerita, semasa perkuliahan diprogram Ekonomi Pertanian disebuah kampus swasta di Surabaya dulu, saya sempat berpikir mata kuliahnya hanya akan berkaitan dengan teori ekonomi dan bisnis saja. Namun ternyata, juga mempelajari mata kuliah Pendidikan Pancasila juga.

Saya juga sempat berpikir bahwa, apa hubungannya mempelajari Pancasila dan Ilmu Ekonomi, apalagi kenapa juga harus mempelajari Pancasila lagi yang  sudah saya dapati di bangku SD, SMP dan SMA yaitu melalui Pendidikan Kewarga Negaraan(PKN).

Pada pertemua awal tersebut saya jadi paham dan tahu bahwa dalam dunia ekonomi perlu mempelajari Pancasila. Dalam perkuliahan mahasiswa yang nota bene kaum muda juga dapat menyampaikan pendapat mereka tentang hubungan Pancasila dan Ekonomi.

Sangat penting bagi saya kaum muda yang kebetulan pernah belajar ekonomi terutama dalam memahami Pancasila. Hal tersebut menyangkut kehidupan dalam masyarakat. Berkat belajar tentang Pancasila juga saya bisa bertingkah dan berperilaku baik dalam masyarakat dan antar sesama. 

Hal positif lain yang bisa dipelajari dari Pancasila yakni, bagaimana kita diajarkan untuk berperilaku dan bersikap toleran terhadap rekan atau teman yang beragama lain.

Ketika menjadi mahasiswa di Surabaya dulu, sebagai seorang Katolik dan minoritas, saya bersyukur dipertemukan dengan rekan/teman Muslim yang moderat dan Pancasilais. Meski ditempatnya mereka menjadi mayoritas, mereka hadir dengan sosok yang merangkul dan membawa kesan perdamaian (Baperan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun