Semisal pada bulan Agustus 2019 kemarin harga cengkeh masih 80 ribu per Kg. Tapi sedini malah turun ke 65 ribu per Kg. Tentu dengan harga seperti ini petani cengkeh merugi, lantaran hasil dari penjualannya tidak bisa menutupi biaya waktu masa panen kemarin.
Fakta lain juga menyuguhkan bahwa, di tengah merosotnya harga cengkeh di pasaran, tanaman atau pohon cengkeh petani banyak yang mengering dan mati. Penyebabnya antara lain karena usia pohonnya dan juga karena serangan hama wereng (hama penggerek batang). Hal ini juga yang menyebabkan tahun 2019 ini produktivitas pertanian cengkeh menurun.
Di sisi lain, biaya oprasional, seperti untuk ongkos petik cengkeh dan pemilah cengkeh (sortir) masih tinggi. Bila dikalkulasi untuk ongkos harian, rata-rata antara 70-80 ribu per orang(pemetik). Sementara untuk pemilah 10-15 ribu per orang. Belum lagi dengan biaya tambahan lainnya, seperti  makan dan minum.
Saat ini memang di tengah sekelumitnya harga cengkeh yang membelenggu para petani, pemerintah seakan cuci tangan dan bersikap"bodo amat". Pemerintah belum bisa menetapkan harga cengkeh, sehingga petani cengkeh menyetok hasil panennya untuk menunggu harga kembali stabil.
Harga Cengkeh Menurun, Dampak dari Harga Rokok yang Menanjak
Menurunya harga cengkeh selama ini tak terlepas dari rencana pemerintah untuk menaikan harga cukai rokok. Pemberlakuan kenaikan harga rokok ini memang baru 2020 nanti. Tapi setidaknya sesekini sudah memberikan efek psikologis terhadap pihak industri rokok dan juga petani cengkeh.
Faktanya, dengan besaran kenaikan pajak nantinya, otomatis pihak perusahan rokok mengurangi produksinya. Permintaan cengkeh di kalangan petani pun semakin sedikit. Hingga menyebabkan penurunan produktivitas di kalangan petani, pendapatan pun menurun.
Sementara hampir 93% hasil cengkeh petani di daerah diserap sepenuhnya oleh industri rokok dalam negeri. Saya kira pemerintah tahu menahu tentang ini dan tak perlu menutup mata.
Harusnya, hemat saya, di sini perlu semacam simbiosis mutualisme (saling menghidupkan) antara pemerintah, perusahaan rokok, pengusaha dan petani. Menjadi penting disini ialah bicara tentang prinsip keadilan antara pemerintah, perusahaan rokok dan petani.Â
"Apa yang dilakukan oleh para petani semenjak Indonesia merdeka sudah memberikan sumbangsih yang besar terhadap ekonomi negara".
Juga telah menciptakan orang-orang kaya di republik ini yakni para pemilik perusahan rokok sekelas Gudang Garam sekalipun.
Dampak sosial dari terjun bebasnya harga cengkeh di setiap daerah ini juga secara tidak langsung terjadi usaha pemiskinan masyarakat secara struktural dan masif.Â