Sinopsis
Novel ini berkisah tentang empat wanita keturunan Tionghoa Indonesia yang perjalanan hidupnya selalu dibayangi dengan kelamnya diskriminasi rasial. Martha Goenawan adalah tokoh utama. Ia adalah seorang wanita yang pindah ke Singapura setelah berhasil mendapatkan bea siswa dari sebuah universitas ternama.
Ia bertemu dengan pujaan hatinya, Ronny, seorang asisten professor tampan yang pintar, disiplin, berdedikasi, tetapi sangat dingin. Sama seperti Martha, Ronny juga adalah seorang diaspora. Keduanya bertemu di universitas yang sama.
Sampai di sini, hidup terasa begitu indah. Namun, Martha yang terlahir dari keluarga miskin dan pernah menjadi korban kerusuhan 98, ternyata masih menyimpan trauma.
Pada saat teman-temannya memutuskan untuk melupakan masa lalunya dan tinggal tenang di Singapura, Martha justru bermain api. Ia bersama Yuni, sepupunya mengelola akun anonim DuoLion63 di platform Twitter.
Akun ini membahas tentang perkembangan politik di Indonesia, memantau aksi para caleg, sekaligus mengupas sisi pribadinya. Mereka tidak segan-segan menguak aib politikus kotor dan sekaligus membela yang benar. Akun mereka memiliki jutaan followers dan disegani baik oleh kawan maupun lawan.
Hingga suatu waktu, Martha tersandung masalah besar. Keteledoran di masa lalu membuat hidupnya berubah seketika.
Ada kuis "25 Question About Me," di sebuah platform digital. Martha mengisi sebuah pertanyaan yang menggoda: "Apa hal terliar yang pernah Anda lakukan saat berusia 17 tahun."
Martha yang masih polos pada saat itu menjawab, "Saya memalsukan dokumen legal, saya menggunakannya untuk melamar bea siswa. Saya diterima!"
Berita itu menyebar dengan cepat ke seantero Singapura, bahkan Indonesia, disertai dengan foto-foto lama Martha pada saat masih kuliah. Sontak hidupnya amburadul. Ia terancam dipenjara, dideportasi, dan kehilangan anak-anaknya. Suaminya pun terancam kehilangan pekerjaan.
Dokumen legal apa yang Martha palsukan?