Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Erl-Gui, Hantu-Hantu Kelaparan

1 November 2023   07:37 Diperbarui: 1 November 2023   07:38 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini tempat pembuangan sampah kompleks perumahan sudah di depan mata. Lokasi itu berada di ujung paling sudut yang berbatasan dengan tembok perumahan. Tidak banyak orang di sana, terlebih di saat malam hari. Suasananya pun gelap, sehingga tidak heran jika menjadi tempat yang paling pas bagi para Erl-Kui.

"Saat ini, saya sedang berada di tempat pembuangan sampah kompleks perumahan Sinar Abadi, gaes," cuap Ashing memulai reportasenya. Ia sedang live di akun Youtube-nya, sambil berharap banyak yang berkunjung.

"Saya, Ashing akan mencari penampakan arwah. Semoga saja saya beruntung, gaes, jadi kita bisa melihat seperti apa rupa para Hantu Kelaparan."

"Untuk memancing kehadiran mereka, saya telah membawa beberapa jenis makanan ya, gaes. Di sini ada snack, minuman soda, dan nasi uduk dalam bungkus."

"Nah, sekarang makanan ini aku taruh di lokasi di mana penampakan sering terlihat, gaes," ujar Ashing lagi. "Tidak lupa juga dupa saya tancapkan, agar para arwah tahu kehadiran saya, gaes." Ashing lalu menaruh ponselnya di atas tanah, menyorot ke tempat ia menancapkan dupa, agar pemirsa bisa melihat aktivitasnya.

Setelah menunggu selama kurang lebih lima menit, dan dupa sudah terbakar sepertiga, belum ada juga tanda-tanda fenomena ghoib. Ashing masih sabar menunggu sambil cuap-cuap sendiri di hadapan kamera.

"Perlu diketahui, Erl-Kui adalah istilah bagi para hantu penasaran, gaes. Mereka biasanya menjadi seperti itu karena anak cucunya yang tidak tahu diri...."

"Bla-bla-bla." Cuapannya terus berlanjut hingga ia tidak tahu lagi harus berkata apa. Penampakan yang ia tunggu, belum juga ada tanda-tandanya.

Saat Ashing hampir putus asa, tetiba ia melihat pergerakan di ponselnya. Jumlah pengunjung bertambah. Yang dari tadinya hanya beberapa orang, tetiba menjadi puluhan, bahkan ratusan. Dan, dalam sekejap mata kini sudah ribuan.

Pun halnya dengan komentar yang berada di sana. Banyak sekali, bergulir dengan cepat, sehingga Ashing tidak sempat lagi membacanya. Ia terus bercuap-cuap apa adanya, seolah-olah seperti sedang membaca mantra sakti. Setiap kata yang terucap jumlah followers bertambah puluhan.

Hingga akhirnya ia melihat sebuah kejanggalan. Kalimat yang diketik oleh penggemarnya, memaknai satu hal yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun