Pandangan berbeda atas Tuhan oleh orang Tionghoa juga terkait dengan "kekuasaan" Yi-huang Da-die. Menurut mitologi Kaisar Langit saat ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya ada dewa yang lebih tua, seperti Dian-weng (Bapa Surga) dan Zhang Dian-di (Kaisar Surgawi Zhang). Namun, entah untuk alasan suksesi atau untuk menyesuaikan dengan selera yang berkembang, Yi-huang Da-die pun menduduki pucuk pimpinan tertinggi di hati rakyat China.
Kaisar Langit Dulunya adalah Manusia
Secara umum Yi-huang Da-die digambarkan sebagai sosok yang berwibawa, duduk di singasana, dan menjalankan birokrasi pemerintahan langit. Tiada bedanya dengan Kaisar China lainnya.
Mitos Asal-Usul Kaisar Langit
Dari mitos rakyat populer, sosok suci ini juga punya sejarah unik.
Disebutkan jika sang Kaisar Langit ini mendapatkan posisinya karena "kecelakaan." Konon pada awalnya ia adalah seorang manusia yang bernama Zhang Deng-lai. Semasa hidup di dunia, ia hanyalah prajurit biasa yang hidup pada akhir Dinasti Shang (1046 SM). Saat itu Zhang Deng-lai turut berjuang menggulingkan kekuasaan kaisar Shang yang lalim. Ia beserta banyak pahlawan lainnya meninggal dalam perjuangan.
Termasuk Jiang Ziya. Ia merupakan seorang bangsawan yang juga meninggal dalam peperangan. Tidak sama seperti Zhang Deng-lai, semasa hidup, Jiang Ziya memiliki kedudukan tinggi dan dianggap berjasa dalam penggulingan tirani.
Ketika Jiang Ziya meninggal, ia diberikan mandat oleh surga untuk menyusun hirearki langit. Dengan begitu semangatnya, Jiang memberikan jabatan kepada seluruh prajuritnya yang meninggal, sampai hanya tersisa posisi Kaisar Langit.
Lalu, ketika seluruh hadirin mendorongnya untuk menjadi kaisar, Jiang Ziya dengan sopan mengatakan "deng-lai, deng-lai" yang arti sebenarnya adalah "tunggu dulu." Akan tetapi, Zhang Deng-lai yang polos langsung naik ke depan, bersujud di hadapan Jiang Ziya dan Bersiap menerima mandat dari surga.
Sontak Jiang Ziya menyadari kesalahannya. Tapi, apa lacur. Ia tidak bisa lagi berkata-kata. Syahdan posisi Kaisar Langit pun ditampuk oleh Zhang Deng-lai.
Ada lagi versi lainnya, versi yang lebih serius dari mitologi Tao