Seorang kawan bercerita kepadaku. Ia mengeluh karena harus "berpisah" dengan istrinya selama nonton Piala Dunia. Kawan saya ini penggila bola. Baginya nobar dengan teman-teman adalah keharusan.
Istrinya tidak suka. Dia bukan pencinta bola, dan minta ditemani saja. "Nonton bola di rumah, kenapa sih?"
Si kawan tentu saja protes. Baginya, tidak ada manfaatnya. Tapi, istrinya ogah ikutan. Gimana, dong?
Sebenarnya sih, jalan tengah boleh ditempuh. Menonton bola bareng istri di rumah juga banyak manfaatnya. Mau tahu?
Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga
Bola itu identik dengan lelaki. Tapi kalau sudah even akbar seperti Piala Dunia ini, wanita pun ikut berdebar. Saya dan istri nonton bersama. Meskipun dia bukan pencinta sepak bola, tetapi tidak beranilah ia mengganti kanal TV.
Masalahnya, dirinya paham bahwa sepak bola adalah even akbar yang tak bisa dilewatkan. Quality time tercipta, bapaknya tidak keluyuran kemana-mana. Keluarga harmonis.
Menambah Wawasan
Saya sebenarnya bukan pencinta bola. Hanya menonton dua tahun sekali. Piala Eropa dan Piala Dunia saja. Istri saya lebih-lebih. Tapi, lucunya ia tahu tentang kejadian viral Antonio Rudiger. Pemain Timnas Jerman yang disebut mengejek "Naruto."
Ia pun rajin bertanya tentang beberapa negara yang masih terasa "asing". Seperti peserta dari Afrika. Istri saya juga baru tahu kalau Ronaldo berasal dari Portugal. Selama ini ia kira CR7 adalah orang Inggris karena bermain untuk Manchester United. Terkesan sepele, tapi buat saya itu luar biasa. Kekagumannya kepada Ronaldo agak berkurang.
Meningkatkan Adrenalin
Selama perhelatan, saya punya cara tersendiri untuk memilih jagoanku. Para tim non-unggulan. Istri saya tentu sebaliknya. Maklum, wanita sering merasa lebih di atas. Saya juga punya kepentingan untuk mengalah. Biar diriku terlihat sedih, jatah cayang-cayang pun bertambah.
Sayangnya putaran pertama piala dunia banyak memberikan kekecewaan. Tim unggulan berjatuhan, istri pun misuh-misuh. Ah tidak apa-apa. Tetap saja kemesraan itu terjalin. Aku dapat cubitan, dianggap jagoan. Bukankah itu tanda sayang?
Tubuh dan Jiwa yang Sehat
Mengunggulkan kuda hitam bukannya tanpa risiko. Hati berdebar, beberapa kali gawang kena serangan. Akhirnya badan pun tak bisa diam. Gerak sana gerak sini. Keringat bercucuran.
Pada saat itu, neuron motorik tubuh dan otak bekerja maksimal. Sebuah studi dari Inggris mengatakan, sekitar 100 kalori dalam tubuh akan terbakar jika neuron motorik bekerja.
Mengurangi Stres
Bukan Cuma itu saja. Penelitian dari Unibersitas Alabama, AS mengatakan jika nonton bola bisa mengurangi stres. Terkait hormon endorfin yang meningkatkan perasaan bahagia. Hormon ini bisa berfungsi meredakan stress. Â
Meningkatkan Vitalitas
Lha, saya tidak mengada-ada ya. Ada seorang peneliti dari Universitas Amsterdam yang berkata demikian. Leander van der Meij, Ph.D bilang dengan nonton bola, hormon testosteron akan meningkat sebanyak 29%.
Tahu kan, apa itu hormon testosteron? Itu loh, homon yang identik dengan pria. Ia bertanggung jawab untuk pembentukan massa otot, menopang tulang, dan meningkatkan libido.
Ah...
Tidak perlulah menonton bola hingga terlalu malam. Jika ke-enam manfaat menonton bola bersama pasangan sudah didapat, cepat-cepatlah redupkan lampu kamar.
Urusan selanjutnya, terserah Anda... Â
**
Acek Rudy for Kompasiana
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H