Perhelatan KTT G20 telah berakhir. Menyisakan banyak kenangan manis dengan kedatangan para pemimpin dunia. Tampak pula beberapa ibu negara yang hadir. Penampilan mereka menarik untuk dilirik.
Setidaknya ada empat yang menjadi pembicaraan. Ibu negara Turki, Emine Erdogan hadir dengan tunik bermotif hijau sage. Dipadukan dengan trouser dan hijab serasi. Tidak kalah pula sepatu wedges dan aksesori pelengkap.
Ibu negara Jepang, Yuko Kishida mengenakan busana hitam dengan rok setinggi lutut. Berpadu dengan blazer berwarna abu-abu. Ibu negara Korea Selatan, Kim Keon Hee tampil sederhana. Blouse lengan pendek berwarna krem. Rok sepan di bawah lutut. Riasannya juga sederhana, menampilkan ciri khas dari Korean Makeup Style.
Kehadiran Kim menjadi buah bibir di media sosial. Di usianya yang ke-50, wajahnya terlihat jauh lebih muda. Netizen memujinya, ibu negara Korea Selatan tidak kalah menawan dari para artis K-Pop negara itu.
Namun, saya lebih tertarik membahas penampilan ibu negara China, Peng Liyuan yang selalu hadir dengan dress sederhana. Baik pada saat tiba di Bandara Ngurah Rai, maupun pada saat menemani Xi Jinping dalam welcoming dinner.
Dress? Anda salah, tampilan Peng tidak sesederhana itu.
Apa yang si Ibu Negara China itu kenakan mengandung pesan yang jauh lebih luas. Mencakup tren, menyentuh politik, bahkan mengandung makna yang dalam tentang bagaimana China bertransformasi dari negara yang tertutup menjadi sebuah kekuatan adidaya dunia.
Mau tahu sebabnya?
Mari kita mulai dari siapakah Peng Liyuan. Kita mengenalnya sebagai Ibu Negara China, pendamping setia Presiden Xi.
Sebelum menjadi ibu negara, Peng adalah seorang penyanyi lagu balada terkenal di China. Menyanyikan lagu-lagu rakyat, mengumandangkan kebangkitan China. Ia telah tampil di seluruh penjuru Tiongkok dan mendapat julukan sebagai Peri Bunga Peoni.