Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

200 Kursi untuk Kompasianer, Bertemu Dee Lestari

30 Oktober 2022   07:31 Diperbarui: 30 Oktober 2022   07:36 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hebatnya lagi, novel ini juga berhasil menembus pasar internasional dengan diterjemahkannya ke berbagai bahasa asing. Seri Supernova pun terus berlanjut. Jilid 2-6 dibuat dalam durasi selama 15 tahun.

Pertanyaan yang bikin saya penasaran; Dengan latar belakang sebagai seorang penyanyi, bagaimana caranya ya Dee juga berhasil menjadi penulis terkenal? Apakah karena memang ia telah memiliki fanbase yang tidak sedikit? Atau apakah ia memang memiliki tips dan trik khusus untuk bertransformasi menjadi seorang penulis sukses?

Sabar, kita tunggu saja jawabannya pada acara Webinar ini.

Tapi yang pasti, Dee memang tidak bisa jauh-jauh sebagai musisi. Ia pernah menciptakan karya fenomenal, Rectoverso. Novel ini memadukan 11 kisah fiksi dan 11 lagu yang saling berkaitan.

Selain itu, ada juga empat buku novelnya yang diangkat ke layer lebar. Selain Rectoverso (2013), juga ada Filosofi Kopi (2006), Perahu Kertas (2009), dan Madre (2011). Menariknya lagi, semua soundtrack pada film tersebut juga adalah hasil karya Dee.

Karya tulis teranyar Dee Lestari adalah tiga seri novel berjudul Rapijali (2021). Dee Lestari memiliki cara unik dalam membuat tema dari ketiga seri novel tersebut, yakni "Mencari", "Menjadi", dan "Kembali".

Saya tambah penasaran. Apakah untuk menjadi seorang fiksianer hebat harus tahu musik juga ya? Atau sebaliknya, setiap musisi seharusnya juga bisa menjadi penulis ya?

Lalu apa perbedaan menulis lagu dan menulis puisi? Jika memang demikian, jejangan para fiksianer juga berbakat dong menjadi penulis lagu?

Dan masih banyak lagi pertanyaan yang bikin saya penasaran. Tapi, tunggulah sampai diriku memiliki kesempatan mendengarkan kisah Dee Lestari di acara nanti.

Dalam sebuah percakapan singkat, Dee Lestari menolak usulku untuk membahas tentang menulis artikel. Itu bukan spesialisasinya. Dee lebih berfokus kepada karya fiksi. Nah, tentunya ini adalah kabar baik bagi para fiksianer di Kompasiana dan sekaligus kesempatan bagi para penulis tema lainnya yang ingin mencoba kanal fiksi.

Acara ini hanya akan diselenggarakan secara Live melalui Zoom. Tidak ada rekaman yang mengikuti. Artinya, kesempatan Anda hanya sekali saja, yakni pada hari Senin, 21 November 2022, pukul 19:00-20:15.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun