1. Jangan Panik dan Tetap Percaya Dokter
Jika anak demam, dokter selalu menjadi rujukan. Lakukan pemeriksaan darah termasuk kemungkinan DBD. Jika sudah terindikasi penyebabnya, lakukanlah penanganan sesuai dengan saran dokter termasuk obat yang diberikan.
2. Berikan Obat yang Sudah Diapprove oleh Kementerian Kesehatan
Pada hari Kamis (27.10.2022), pemerintah sudah mengeluarkan daftar obat yang aman untuk dikonsumsi. Seharusnya itu bisa menjadi rujukan. Segera beli dan simpan di rumah.
3. Jangan Menyimpan Obat yang Sudah Kadaluarsa.
Secara berkala, istri saya melakukan audit persediaan obat. Semua yang sudah kadaluarsa dibuang. Begitu pula dengan obat cair yang sudah terbuka setengah. Sebaiknya tidak lagi disimpan.
4. Jangan Membeli Obat Tanpa Resep Dokter
Obat yang sama jangan pernah dibeli kembali tanpa resep dokter. Meskipun obat tersebut termasuk label dijual bebas, sebaiknya konsultasikan kembali ke dokter.
5. Membersihkan lingkungan dari ancaman DBD
Dokter sahabatku berkata bahwa ia selalu menyediakan abate di rumahnya. Jika sudah tersiar kabar ada wabah DBD dalam radius 100m dari rumahnya, ia akan mulai menebarkan abate di selokan-selokan kompleks rumahnya.
Selain itu, ada juga beberapa cara lain untuk pencegahan DBD, seperti penyemprotan jentik nyamuk dan membersihkan air dalam genangan. Apapun itu, lakukanlah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!