"Ini harus diluruskan," demikian dalam benak saya.
Saya tidak menyalahkan dokter. Andika memang meninggal dunia karena kehilangan fungsi ginjal yang disebut dengan shock hemorrhagic. Rawan menyebabkan kematian pada anak karena fungsi ginjalnya belum sekuat orang dewasa.
Jadi benar, ginjalnya gagal akut. Tetapi, apakah itu termasuk dalam kategori GGA? Karena yang saya pahami, penyebab GGA hanya satu -- Disebabkan karena minum obat yang sekarang ditarik dari peredaran.
Jika memang seperti itu, alangkah eloknya jika tidak menambahkan istilah yang sedang viral, GGA. Si dokter cukup mengatakan bahwa shock hemorrhagic penyebabnya. Menambah kata GGA hanya akan menimbulkan permasalahan baru. Tidak heran jika karyawan saya semakin khwatir dengan persediaan obat-obatan yang berada di rumahnya.
Saya kemudian lanjut bertanya. "Jadi, apa GGA itu identik dengan DBD ya?"
Si dokter menjawab pertanyaanku, "shok dehidrasi saja bisa bikin gagal ginjal, tapi dalam kondisi terbaru keracunan juga menjadi salah satu penyebab. Seperti anak yang barusan karena obat sirup."
Si dokter melanjutkan, "tapi, ada juga Weil syndrome, karena kencing tikus waktu hujan dan banjir. Fase akhirnya juga bikin gagal fungsi ginjal dan liver shut down."
Sebagai informasi, Weil Syndrome juga dikenal sebagai penyakit Leptospirosis. Ia disebabkan oleh bakteri Leptospira Interrogans yang menyebar melalui darah atau urin hewan yang terkontaminasi. Bisa sapi, tikus, babi, atau anjing.
Lepotosporosis menyebar ke manusia melalui air atau tanah yang telah terkontaminasi. Gejalanya mirip flu, namun sangat fatal. Jika tidak ditangani secara tepat maka akan merusak organ dalam, termasuk ginjal hingga mengancam nyawa.
Dengan demikian, kehilangan fungsi ginjal (atau GGA) bukan saja berasal dari konsumsi obat dengan kandungan EG dan DEG. Tapi, bisa juga berasal karena Shock hemorrhagic, shock dehidrasi, dan weil syndrome.
Lalu jika anak demam, apa yang harus dilakukan?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!