Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Sudah Pernah Coba Meditasi Jalan? Ini Tips dan Triknya

17 Oktober 2022   06:23 Diperbarui: 19 Oktober 2022   10:35 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi meditasi dengan berjalan kaki. Sumber: Freepik/katemangostar 

Yang tergerus dari batin adalah perasaan, kesadaran, ingatan, serta berbagai betuk mental lainnya. Jika tidak ada asupan energi yang baik, maka akan berpotensi membuat batin menjadi negatif. Lalu timbullah apa yang disebut dengan kondisi pelemahan mental, seperti frustasi, stres, depresi, dan lain sebagainya.

Berbeda dengan meditasi duduk, meditasi jalan adalah semacam pelatihan bagi batin utuk menghadapi aktivitas. Bagi para meditator, latihan meditasi jalan akan membantu mereka untuk tetap sadar (mindfulness) meskipun menghadapi situasi yang dinamis. Alias tidak mudah kehilangan konsentrasi meskipun tubuh bergerak kesana kemari.

Ilustrasi Meditasi Jalan (sumber gambar: mindeasy.com)
Ilustrasi Meditasi Jalan (sumber gambar: mindeasy.com)

Lalu bagaimana caranya?

Yang pertama adalah pemusatan perhatian penuh pada setiap gerakan jasmani. Lalu mulailah melangkah secara perlahan. Dua tahapan yang dilatih adalah:

1. Menyadari gerakan kaki kanan, lalu kaki kiri. Demikian terus menerus.

2. Menyadari saat kaki kanan diangkat, didorong ke depan, lalu diturunkan. Demikian pula dengan kaki kiri, perhatikan hal yang sama. Dan seterusnya.

Kedua jenis Latihan ini bisa dilakukan secara terpisah maupun bersamaan. Bagi pemula yang belum pernah melakukannya, latihan nomor 1 lebih disarankan. Bisa dilakukan kapan saja. Cukup memusatkan perhatian penuh kepada gerakan kaki.

Sementara jenis latihan kedua, memerlukan tingkat konsentrasi yang lebih tinggi. Gerakan yang dilakukan pun lebih lambat. Perhatian tidak hanya terpusat kepada gerakan kaki, tetapi juga pada saat mengangkat, mendorong, dan menurunkan kaki.

Untuk itu, latihan jenis kedua lebih disarankan jika dilakukan pada situasi yang mendukung, seperti pada program retreat meditasi khusus. Selain lebih tenang, ada juga guru pembimbing yang bisa melatih kita untuk tetap menjaga pikiran tidak berkeliaran meskipun tubuh sedang bergerak.

Namun harus diakui, pikiran itu laksana monyet liar. Ia meloncat ke sana kemari tanpa bisa dihentikan. Melintasi waktu menuju masa lalu dan menerobos masa depan. Untuk itu, ada dua trik lagi untuk mengikat monyet pikiran yang senang mengembara. Jenis distraksi ini disebut sebagai gangguan dari dalam.

Untuk jenis latihan pertama, ucapkan dalam hati "kanan, kiri, kanan, kiri" seiring dengan langkah kaki yang menyertainya. Demikian pula pada latihan kedua, ujarkan dalam keheningan, "atas, maju, bawah" atau sejenisnya.

Gangguan kedua berasal dari luar, seperti pemandangan di sekitar, jalan yang ditapaki, ataupun orang-orang yang berkeliaran. Untuk itu, meditator diarahkan untuk melihat ke satu arah saja, yakni arah bawah agak ke depan.

Seperti yang sudah saya sebutkan, meditasi jalan bermanfaat untuk melatih diri tetap dalam kondisi fokus saat sedang beraktivitas dinamis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun