Sepupuku namanya Surya (bukan nama asli), dia tidak pernah berpacaran. Orangtuanya selalu khwatir, takut anaknya akan sepi sendiri di hari nanti.
Mawar dan Melati bersemi, semuanya dijodohkan kepada Surya. Tapi, si pejantan ini selalu bergeming. Orangtuanya pun sudah hampir menyerah
Hingga suatu hari ia bertemu dengan sang Rembulan. Gadis yang bersahaja ini mampu membuat Surya jatuh cinta. Secepat kilat bak bocah yang mengejar layangan, Surya pun menyatakan cintanya kepada Rembulan.
Menurut Surya, Rembulan memiliki semua hal yang dia inginkan. Pintar, cantik, baik hati, dan supel. Mau cari apa lagi. Tapi... usia mereka terpaut 18 tahun...
Buat Surya, itu tidak masalah. Sebentar lagi senja menghampiri, ia butuh kehangatan dari sang Rembulan. Syukur-syukur sudah ada yang mau jadi gebetan.
Tapi, tidak bagi Rembulan. Seratus plus satu wejangan dilayangkan:
Emang lu mau sama acek-acek?
Emang dia gak sakit-sakitan?
Emang dia bisa imbangin elo (urusan ranjang), de el el.
Belum lagi seratus plus dua gunjungan yang dihembuskan:
Rembulan matre!
Rembulan gak laku-laku!
Rembulan nanti bakal selingkuh, de el el.
Wejangan dan gunjingan marak mengisi kehidupan pasangan beda usia. Sebabnya, persepsi umum di masyarakat pasangan yang ideal seharusnya tidak berjarak teralu jauh.
Tapi, dalam kenyatannya banyak juga yang aman-aman saja. Meskipun demikian kekhwatiran selalu mendahului. Jadi, apakah benar jika pasangan yang usianya terpaut jauh itu tidak sehat?
Dilansir dari kompas.com, dalam riset yang dilakukan oleh Journai of Population Economics, ada keterkaitan antara pernikahan yang dianggap memuaskan dengan perbedaan usia pasangan.
Hasilnya, semakin dekat usia pasangan, semakin puas pernikahan yang dirasakan. Sebaliknya, persentase kepuasan akan cenderung menurun seiring semakin jauh jarak usia pasangan.
Riset yang melibatkan 3.374 partisipan itu juga menetapkan, pasangan dengan beda usia jauh cenderung lebih puas pada saat awal-awal usia pernikahan. Namun, tingkat kepuasan tersebut menurun seiring waktu berjalan.
Senada dengan hal ini, ada juga riset dari Emory University, AS. Disebutkan bahwa tingkat perceraian bergerak linear dengan perbedaan usia. Tentunya riset ini hanya berlaku bagi pasangan yang tidak harmonis.
Catatannya, sebagai berikut:
Hubungan Beda 1 Tahun: 3%
Hubungan Beda 5 Tahun:18%
Hubungan Beda 10 Tahun: 39%
Hubungan Beda 20 Tahun: 95%
Secara umum mudah mengidentifikasikan penyebab ketidakharmonisan dari perkawinan beda usia. Dari siklus kehidupan yang berbeda, pola pikir yang tidak sama, minat yang tidak selaras, aktivitas fisik yang tidak seimbang, hingga masalah kesehatan.
Bagaimana dengan Surya dan Rembulan?
Tahun 2022 ini adalah usia pernikahan mereka yang ke-12. Tidak ada isu miring tentang bahtera rumah tangga keduanya. Malahan mereka tampak semakin akur. Hidup bahagia dengan kehadiran seorang putra semata wayang.
Baiklah, kita mungkin tidak bisa menilai sesuatu yang tampak dari luar saja. Akan tetapi, apa yang tampak dari luar sebenarnya sudah cukup mewakili pendapat orang lain terhadap mereka.
Menjadi orang kepo, saya pun mereka-reka dengan jurus ala kadarnya
Minat adalah Usaha
Surya dulunya adalah anak rumahan. Ia tidak peduli penampilan. Sementara Rembulan cukup modis. Dalam beberapa bulan usia perkawinan mereka, penampilan Surya berubah. Mereka sering terlihat nongkrong bersama. Teman-teman Rembulan yang kini juga adalah teman-teman Surya. Tidak masalah, Surya bisa mengimbangi gaya hidup Rembulan.
Kedewasaan Hanyalah Masalah Waktu
Banyak orang berasumsi, jarak usia yang terlalu jauh akan membedakan pola pikir. Yang tua biasanya menyikapi masalah dengan logika, sementara yang lebih muda cenderung mengutamakan emosi. Nyatanya tidak demikian bagi pasangan ini. Pemikiran mereka selaras, cukup dewasa dalam keseharian.
Cinta adalah Penerimaan
Ini adalah kisah lainnya. Dari Bayu (nama samaran) yang merupakan saudara lelaki Surya. Bayu pernah menikah dan kandas di tengah jalan. Beberapa tahun kemudian, ia menikah lagi. Istri keduanya berjarak 21 tahun.
Bayu memiliki 2 orang putri. Jarak usia putri tertuanya dengan istri Bayu hanya terpaut 8 tahun saja. Namun kemanapun istri Bayu pergi, anak-anaknya selalu menemani. Mereka terlihat sangat akrab dan kompak. Bagaikan adik kakak.
Prioritas adalah Masalah Pribadi yang Perlu Dihargai
Surya adalah pekerja keras, ia adalah pengusaha hebat. Begitu juga dengan Rembulan yang memilik posisi yang cukup mapan di tempat kerjanya. Sebelum menikah, orangtua Surya mengharapkan Rembulan bisa terlibat di perusahaan Surya. Tapi, Rembulan tidak mau.
Alasannya karena perusahaan Surya sudah cukup terorganisir. Jika ia masuk, sedikit banyak akan mengubah tatanan manajemen. Baginya, pekerjaannya sekarang sudah cukup untuk menjadikannya wanita mandiri yang tidak perlu menyusahkan suami.
Sampai di sini semua terlihat baik-baik saja. Akan tetapi...
Banyak nyinyiran yang berseliweran, sejak pertama kali menikah dan masih bertahan hingga kini. Rembulan dituduh sebagai cewek matre. Sebagai informasi, Surya memang adalah seorang pengusaha sukses nan tajir. Sementara Rembulan berasal dari keluarga "biasa-biasa saja."
Dalam setiap lika-liku perjalanan hidup mereka, selalu ada saja yang mengawasi. Jika Surya terlihat sendiri, keberadaan Rembulan selalu dipertanyakan. Jika Surya sedang terlibat konflik, Rembulan dituduh tidak bisa mengimbangi.
Lalu ketika Rembulan tampak berbahagia dengan teman-temannya, Surya selalu diperingati, "Hati-hati lho, istrimu bisa selingkuh." Dan ketika Surya kepergok makan siang bersama mitra kerja wanitanya, Rembulan kerap mendapat telpon yang aneh-aneh.
Apa yang terjadi?
Memang susah menghilangkan stereotyping yang beredar di masyarakat. Perkawinan yang ideal diyakini biasanya hanya berkisar tidak lebih dari lima tahun perbedaan usia.
Untungnya Surya dan Rembulan bukanlah tipe yang mudah dihasut. Namun, mereka juga sadar bahwa perkawinan mereka memang "tidak normal." Bersedia menerima konsekuensi atas nyinyiran orang-orang sekitar, sembari terus meyakini bahwa:
Kunci dari pernikahan yang harmonis adalah memiliki kesamaan sebagai pasangan, dan menghargai satu sama lain sebagai individu yang berbeda. Â
Semoga Bermanfaat
**
Acek Rudy for Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H