Di zaman dulu, adalah tugas dari makcomblang yang berjasa mempertemukan kedua mempelai untuk memimpin acara sangjit. Selain karena mereka paham, sangjit juga sebagai bentuk penghormatan atas jasa mereka menyatukan dua anak manusia.
Namun tradisi ini sudah sedikit berubah di zaman sekarang. Di Indonesia, warga Tionghoa Indonesia sudah tidak mau repot. Event Organizer (EO) pernikahan biasanya sudah mempunyai paket pernikahan termasuk sangjit.
EO juga biasanya bekerja sama dengan vendor pernikahan professional. Menyediakan nampan dengan desain yang bagus termasuk penataan isi dan letaknya. Semua agar tampak indah saat pengambilan dokumentasi.
Tidak lupa juga dekorasi ruangan, kamar tidur calon pengantin wanita, penyediaan MC, kostum, dan lainnya utuk mendukung acara berlangsung meriah.
Beberapa tradisi pun terkesan dilanggar. Seperti yang memimpin acara juga sudah bukan makcomblang atau pihak keluarga yang dituakan, melainkan dari seseorang yang ditunjuk oleh manajemen EO. Di zaman dulu, acara sangjit wajib berlangsung di rumah calon pengantin wanita. Akan tetapi saat sekarang, di tengah modernisasi, hotel pun jadi.
Wasana Kata
Sangjit telah melalui proses asimilasi. Atas nama perubahan zaman banyak hal yang telah berubah dari bentuk aslinya. Akan tetapi, sangjit tetap mengandung makna filosofis yang tidak akan lekang oleh waktu.
Sangjit memiliki paham bahwa perkawinan adalah penyatuan dua keluarga. Termasuk bagaimana menghormati jasa kedua orangtua dalam membesarkan anak dan bagaimana harapan mereka agar sebuah pernikahan langgeng adanya.
Semoga Bermanfaat
**
Acek Rudy for Kompasiana