Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kepada Para Orangtua yang Belum Cinta Bahasa Indonesia

10 September 2022   05:53 Diperbarui: 10 September 2022   05:55 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepada Para Orangtua yang Belum Mencintai Bahasa Indonesia (gambar: bahasa.forestract.com)

Amsiong. Saya hanya bisa geleng-geleng kepala.

Bisa bayangkan, apa yang terjadi jika si anak tumbuh besar tanpa penguasaan bahasa Indonesia? Ia akan terkucil di negeri sendiri. Ia akan dianggap sebagai anak londo yang tersesat. Jika memang demikian, apakah kita sebagai orangtua masih bisa berbangga?

Kompasianer Prajna Dewi adalah praktisi Pendidikan. Ia sudah pernah memberikan solusi atas keberadaan SPK ini. Ada tiga hal yang ia tawarkan, yakni: 1) Mengangkat budaya Indonesia sebagai mata pelajaran, 2) Melakukan kunjungan ke museum atau pusat-pusat budaya, dan 3) aplikasi kerja nyata dalam bentuk tinggal bersama penduduk desa.

Baca juga: Walau Jadi Siswa Sekolah SPK, Tetap Kenal dan Cinta Budaya Indonesia

Solusi ini bagus, tapi tidak akan menjadi kenyataan jika tidak ada dukungan dari keluarga. Kepada para orangtua yang masih keukeuh berbangga anaknya fasih berbahasa asing, saya ingin bertanya.

Apakah bahasa Indonesia tidak cukup mulia untuk mempersatukan bangsa ini? Apakah bahasa Indonesia terlalu memalukan jika digunakan di luar negeri? Atau apakah bahasa Indonesia terlalu mudah dipelajari, hanya karena kamu, kamu, dan kamu fasih berbahasa Indonesia?

Tidak sobat, bahasa Indonesia tidak hanya sekadar cas-cis-cus. Ia memiliki sejarah yang panjang dari negari yang kita cintai ini. Tidak mencintai Bahasa Indonesia sama seperti tidak mencintai negeri ini.

Apalah arti dari Soempah Pemoeda yang dikumandangkan oleh pendiri bangsa ini? Semuanya akan hilang demi gengsi yang menawan. Semuanya akan hancur karena kita tidak menghargainya.

Dan kehilangan bahasa Indonesia sama seperti kehilangan identitas sebagai bangsa Indonesia. Jadi, lebih penting yang mana? Masa depan anak atau masa depan negeri ini.

Jika kamu, kamu, dan kamu menjawab dua-duanya penting, maka mulailah mengajari anak-anakmu berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa asing tentu sangat disarankan untuk dipelajari. Tapi, sampai hayat di kandung badan, ia bukanlah lingua franca di negeri ini.

Semoga Bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun