Tapi, sejak covid merebak, Soth kena imbasnya. Kontraknya tidak lagi diperpanjang. Alasannya cukup mengenaskan, selama ia menjadi diler, tamunya terlalu sering menang. Tapi, Soth tahu jika itu bukan dalil sebenarnya.
Casino tempatnya bekerja memang tutup. Tapi, di balik pintu kaca yang digembok, mesin-mesin judi masih menghasilkan omzet jutaan dollar AS. Tapi bukan lagi mesin jackpot yang kuno. Mesin tersebut lebih canggih yang dikenal dengan nama server judi online.
Begitu pula Soth yang bernasib apes. Ia dipecat karena tidak cantik dan sudah kuno. Casino tempatnya bekerja masih membutuhkan pegawai. Tapi, yang cantik, tampan, bisa berbahasa asing, dan sudah terbiasa eksis di medsos.
Para karyawan juga tidak perlu datang ke tempat kerja. Mereka bisa bekerja sambil rebahan di rumah. Mereka juga tidak perlu mengocok kartu. Tugas mereka hanya mencari pelanggan lewat media sosial. Menjadi ambassador bagi Casino yang membutuhkan omzet online.
Casino di Silhanoukville beroperasi secara legal. Mereka punya izin, sepanjang pelanggan yang disasar adalah warga negara asing.
Tapi di jauh di pelosok Silhanoukville, di sebuah tempat yang bernama distrik Daun Penh, kisahnya beda lagi.
Baru-baru ini sebuah rumah digerebek oleh 100an aparat militer. Tempat tersebut adalah markas judi online yang beroperasi secara illegal.
Dalam penggebrekan tersebut, aparat militer juga membebaskan sekitar 100an warga negara asing yang diperkerjakan dengan tidak manusiawi. Di antaranya ada WNI. Mereka adalah korban perdagangan manusia.
Sebagai informasi pada 2021, KBRI Phnom Penh sudah berhasil memulangkan 119 WNI. Sementara hingga Juli 2022, tercatat 133 WNI untuk kasus serupa. Dan masih banyak lagi.
Judi online hanya salah satu dari aktivitas yang terjadi di sana. Rumah tersebut juga menjalankan aksi penawaran investasi bodong, penjualan barang lewat e-commerce palsu, hingga perdagangan manusia.
Apa yang terjadi?