Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pesan untuk Anies dan Mereka yang Belum Bisa Move-On

15 Juli 2022   04:34 Diperbarui: 15 Juli 2022   06:07 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fakta perhelatan pilgub 2017 silam, membuat kelompok publik tertentu menuduh Anies telah terlibat dalam politik identitas. Ia juga diduga telah menjadi panutan oleh kelompok garis keras agama.

Tapi, Anies menanggapi santai, "jangan menuduh berdasarkan asumsi," ujar Anies, seperti yang diberitakan Straitstimes.

Anies mengklaim bahwa kebijakan dan tindakan sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam empat tahun terakhir tidak pernah mendiskreditkan kaum minoritas.

Sekarang isu tersebut kembali mencuat, sebabnya nama Anis secara konsisten selalu menempati daftar tiga besar elektabilitas. Partai Nasdem juga secara resmi telah memberikan dukungan politiknya kepada Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Selanjutnya, straitstimes juga berkata jika latar belakang keluarga Anies jauh dari kaum radikal. Ia dibesarkan dalam keluarga Muslim taat, tapi berpikiran terbuka.

Anies telah mengenal hidup dengan keragaman. Ia pernah bersekolah di Amerika, menjadi anak angkat keluarga Katolik yang taat. Anies mengaku, keragaman Jakarta selalu menjadi dasar kebijakannya sebagai orang nomor satu di ibu kota.

Bisa saja Anies sedang berkampanye, sebagaimana ia membangun gerbang China Town Glodok. Tapi, hal yang sama juga ia lakukan ketika membangun krematorium umum bagi umat Hindu yang pertama di Jakarta. Juga saat berkunjung ke gereja-gereja pada perayaan natal.

"Tuhan tidak bertanya kepada saya, berapa banyak fasilitas umum yang engkau bangun. Tapi, Tuhan akan bertanya kepada saya, bisakah orang-orang menjalankan agamanya dengan bebas?" Pungkas Anies dalam wawancara tersebut.

Sampai di sini, Anies sudah menyatakan dengan jelas, bahwa ia adalah pemimpin yang plural.

Tapi, menjadi presiden tentu bukan hanya soal keberagaman. Urusan negara itu kompleks, diperlukan pemimpin yang kompeten untuk memimpin negeri ini.

Apakah Anies bisa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun