Pasca kematian Guzman, Walsh menolak tuduhan konspirasi. Ia membantah mengetahui aksi penipuan Guzman. Tak lama kemudian, Walsh pindah ke Bahamas. Dua tahun kemudian ia meninggal akibat serangan jantung.
Tertuduh lainnya adalah Felderhof. Ia satu-satunya saksi hidup atas kasus Bre-X. Ia pun dipenjara. Setelah bebas, ia pindah ke Cayman Island dalam pengawasan pemerintah Kanada.
Saham Bre-x mengalami nasib mengenaskan. Jatuh hingga ke level nol dan disuspen dari perdagangan bursa.
**
Kasus Bre-X adalah legenda di zamannya. Akal-akalan Guzman menimbulkan banyak korban. Investor asing, pengusaha lokal, hingga pemerintah Indonesia.
Lihatlah, bagaimana sebuah janji dapat mengguncang dunia bisnis. Cadangan emas hanyalah janji palsu. Ia tidak pernah berada di sana.
Nalar ini kembali terusik. Sebuah perusahaan yang sehat memang seharusnya memiliki kinerja, aset, dan likuiditas yang jelas. Tapi, apakah itu masih berlaku saat ini?
Sepertinya ada unsur lain yang tidak kalah penting. Kita mengenalnya sebagai tren ekonomi. Publik terkadung mencintai bisnis masa depan. Sesuatu yang belum terjadi namun bisa diterima oleh imajinasi.
Bitcoin, NFT, dan sejenisnya. Semuanya menawarkan masa depan.
Apa bedanya dengan Bre-X? Entahlah, yang pasti sama-sama menjanjikan hal yang manis. Kenyataan tinggal urusan kedua, ketiga, bahkan mungkin ke urutan ratusan.
**