Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kampong Wentira, yang Lebih Seram dari Desa Penari

22 Mei 2022   07:17 Diperbarui: 22 Mei 2022   07:18 5760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampong Wentira yang Lebih Seram dari Desa Penari (gambar: nusadaily.com, okezone.com, diolah pribadi)

KKN di Desa Penari tidak lagi menjadi hanya sekadar kisah mistis. Ia sudah menjadi misteri yang mengulik rasa penasaran warga +62. Itu karena kisah aslinya pada akun Twitter @SimpleMan tidak merincikan secara jelas lokasi sebenarnya.

Bahkan Menteri BUMN Erick Thohir sampai harus terlibat. Dalam kanal Youtubenya, ia mengundang Sudirman, pengelola Wisata Rowo Bayu.

Dalam wawancara tersebut diperlihatkan beberapa titik-titik yang diduga sebagai lokasi tempat KKN. Tentunya bukan hanya sekadar ikut-ikutan viral. Erick punya maksud baik, menjadikan KKN Desa Penari sebagai tempat wisata baru.

Tapi, Menteri Erick lupa satu hal.

Menurut legenda rakyat, banyak kerajaan Jin yang tersebar di seantero Nusantara. Dan yang terbesar konon berada di kawasan hutan belantara antara Palu dan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Warga lokal menyebutnya sebagai Wentira atau Uwentira.

Kata Wentira sendiri berasal dari Ngata Uwentira. Dalam bahasa Kaili, artinya kota tidak kasatmata. Sementara suku Kaili sendiri adalah masyarakat pribumi yang menempati Kabupaten Donggala, Sigi, dan Kota Palu.

Alkisah pada 2017 silam, ada seorang gadis yang bernama Iin Pita Puspita. Ia adalah warga kabupaten Donggala yang juga seorang mahasiswi di STIE Palu.

Pada saat itu, ia meminta pamannya untuk mengantarkan dirinya ke Wentira. Anehnya, sang paman tidak bisa menolak setelah Iin mengatakan jika ia akan menikah dengan seorang pria dari Uwentira.

Menurut sang paman, Iin hanya berpesan jika keinginannya tidak perlu disampaikan kepada kedua orangtuanya. Sebabnya sudah ada Nenek Rante yang akan mengurus segala keperluan pernikahannya. Sejak saat itu, Iin tidak pernah lagi terlihat.

Ada lagi kisah mistis lainnya. Pernah ada seorang yang datang ke Jakarta dan memesan mobil mewah. Setelah bertransaksi, si pembeli memberikan kartu nama yang tertera alamat pengiriman mobil.

Syahdan mobil pun dikirim ke sana. Menurut para pengantar, tempat yang mereka kunjungi adalah sebuah kotanya besar nan megah. Setelah keluar dari sana, mereka baru sadar jika jalanan yang ditelusuri ternyata adalah hutan belantara yang tidak berpenduduk.

Lalu ada lagi kisah yang terjadi sesaat setelah tsunami besar melanda Palu. Konon sebuah KTP ditemukan. Kelihatannya biasa saja, seperti pada umumnya KTP. Tapi, yang membedakan adalah tulisan yang tertera; Pemerintahan Pusat Uwentira, Sulteng.

Gambar: kanzuqalam.com
Gambar: kanzuqalam.com

Kisah Wentira adalah legenda rakyat dari Suku Kaili. Oleh sebab itu kepercayaan Wentira dan keberadaan Suku Kaili adalah dua hal yang tak terpisahkan. Bahkan pada sebuah lokasi, berdiri sebuah monumen yang bertuliskan Nbapa (Kampung) Uwentira.

Dikutip dari sumber [1], Moh Herianto, koordinator Komunitas Historia Sulawesi Tengah menjelaskan bahwa Wentira mendapatkan julukan sebagai Kerajaan Jin Terbesar di Indonesia.

Konon kerajaan ini sangat maju, modern, dan makmur. Semua wilayah di sana terbuat dari emas. Tidak ada penduduknya yang miskin.

Tapi, namanya juga desa ghoib, para jin tentunya punya cara tersendiri untuk mengelabui para manusia.

Dan sebagaimana pada kisah Desa Penari, ada beberapa aturan yang wajib ditaati jika berkunjung ke sana.

Yang pertama tentunya harus atas izin pemandu adat setempat. Yang kedua adalah tidak bisa mengambil apapun dari sana. Yang ketiga, tidak boleh berbicara sembarangan. Dan yang terakhir, tidak boleh melakukan perbuatan asusila. Jika larangan ini dilanggar, maka nyawa taruhannya.

Selain itu, secara kasat mata kita bisa melihat jika tugu Nbapa Uwentira dicat berwarna kuning. Di sepanjang jalan menuju ke daerah tersebut, juga berjejer beberapa rumah mungil berwarna kuning.

Gambar: solopos.com
Gambar: solopos.com

Tapi, jangan terpancing. Sebabnya siapa pun yang bertandang ke sana, dilarang menggunakan pakaian berwarna kuning. Ada konsekuensinya, kamu tidak akan pernah kembali lagi ke kampung halaman. Tersebab kuning adalah warna kebesaran penduduk Kerajaan Wentira.

Ada beberapa kejadian warga yang hilang di sana. Sebagian besar karena memang melanggar aturan. Tapi, kejadian lainnya lagi karena mereka terpilih sebagai warga baru Wentira.

Oleh sebab itu, jika kebetulan berada di sana, janganlah menerima sajian makanan atau minuman yang diberikan. Jika tidak, maka KTPmu akan berubah dengan sendirinya.

Menurut cerita mereka yang memiliki mata batin yang tajam, penduduk Wentira terlihat sama dengan manusia biasa. Mereka hidup berkoloni dan juga sangat ramah dan sopan.

Namun yang membedakan fisiknya adalah penduduk Wentira tidak memiliki garis tengah pada bibirnya. Kerajaan di sana juga terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda. Dari pemerintahan hingga rakyat biasa.

Dan konon mereka juga memiliki bala pasukan yang besar dan kuat. Mereka bertugas untuk menjaga keamanan setempat, terutama dari gangguan manusia.

Meskipun kisah ini berasal dari legenda suku Kaili, tapi baru mulai dikenal pada awal 1950an. Sebelumnya tidak ada catatan sejarah yang membahas tentang keberadaan Kerajaan Wentira.

Tapi, ada satu yang menarik. Konon banyak yang percaya jika Kerajaan Wentira ini adalah bagian dari benua Atlantis yang hilang. Benar, ini hanya klaim asal-asalan tanpa bukti.

Namun tahukah kamu jika ada salah seorang Ilmuwan asal Brazil yang mengatakan bahwa lokasi benua Atlantis sebenarnya ada di Indonesia.

Dalam bukunya, Atlantis, The Lost Continent Finally Found (2005), Ayrsio Nunes dos Santos menyatakan jika ciri-ciri geografi yang dicetuskan Plato, 3 abad silam memiliki kemiripan dengan alam Indonesia.

Tidak main-main, peneliti tersebut telah menghabiskan waktu 30 tahun untuk menulusuri bukti peradaban Atlantis. Meskipun demikian, teori dos Santos tersebut masih mendapat banyak ditentang oleh para ilmuwan lainnya.

Nah, masih tertarik dengan Desa Penari? Jika hanya untuk memuaskan rasa penasaranmu, maka jangan tanggung-tanggung. Langsung saja berkunjung ke Kerajaan Jin terbesar di Indonesia. Kerajaan Wentira menunggumu.

**

Referensi: 1 2 3 4

**

Acek Rudy for Kompasiana

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun