Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Dear Miyabi, Semoga Engkau Tidak Dideportasi

19 Mei 2022   06:28 Diperbarui: 19 Mei 2022   06:49 1576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabar gembira bagi penggemar Miyabi. Termasuk diriku. Eh...

Si bintang polos ini sudah touchdown di Indonesia pada tanggal 4 April 2022. Izin perjalanannya lengkap, jadi tidak akan ditolak masuk oleh imigrasi. Agendanya padat, aktivitasnya rapat, tidak pakai merayap.

Mulai dari menyapa seluruh warga Indonesia melalui medsosnya, hingga berbagi makanan untuk anak-anak panti. Tak lupa juga bersantai di resort dan foto bareng dengan netizen-netizen Indonesia.

Miyabi jelas terkenal. Fotonya pernah muncul pada buku pelajaran sekolah 2012 silam. Wajah ayunya disandingkan dengan gambar orang-orang terkenal lainnya. Para siswa disuruh menebak siapakah Miyabi?

Murid SMP jelas tidak berani menjawab, takut boroknya ketahuan. Tapi para bapak dan emak yang misuh-misuh. Mengapa Miyabi muncul di sana.

Pertanyaannya, dari mana bapak dan emak tahu? Kesimpulannya, Miyabi memang terkenal.

Tapi, Miyabi tidak merasa terkenal, ia mengaku kaget mengapa rakyat Indonesia begitu mencintainya. Buktinya kedatangannya selalu disambut demo dari ribuan massa yang berkeinginan masuk surga.

Ah, Miyabi mungkin bidadari.   

Saya telah berkenalan dengannya sejak belasan tahun yang lalu. Meskipun ia tak mengenaliku. Saat itu banyak lakonnya yang beredar. Polos tanpa sehelai kain pun.

Saya merinding. Bukannya tanpa alasan. Hanya teringat lahir dan mati. Tidak ada baju yang tersisa. Erangan lainnya hanyalah bonus. Tergugah atau tidak itu adalah urusan pribadi.

Ternyata bukan hanya saya sendiri. Buktinya Miyabi memang laku di Indonesia. Menculik Miyabi dan Hantu Tanah Kusir adalah dua film Indonesia yang pernah dibintanginya.

Dan bidadari ini juga pernah menjadi jimat untuk Indonesia. Pada perhelatan SEA Games 2019 di Filipina lalu, ia tampil mendukung timnas Indonesia. Mengenakan jersey Timnas Indonesia, juga berfoto dengan latar belakang Merah Putih.

Hasilnya? Indonesia masuk ke putaran final. Membabat Thailand, Singapura, Laos, dan Brunei Darusallam. Hanya kalah dari Vietnam saja.

Lalu ada kabar yang lebih menggembirakan. Miyabi akan ke Jakarta. Memberi kesempatan bagi 50 orang crazy rich yang berani meraih kocek 15 juta. Tempatnya di hotel berbintang.

Harga segitu untuk dinner bareng. Tentu saja!

Itu termasuk servis plus-plus lainnya. Anda bisa foto bareng, dapat tanda tangan, dan tentu juga ngobrol-ngobrol kangen dengannya. Siapa yang tidak mau?

Tapi, ada juga yang protes. Ada yang bilang jika kehadirannya bisa menjadi jebakan betmen untuk Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Tidak bagus dalam kampanye pilpres 2024 nanti.

Lagipula banyak suara-suara sumbang yang menolak kehadiran Miyabi di Jakarta. Bisa menimbulkan provokasi dan dikhwatirkan menganggu kondisi keamanan Jakarta.

Alasannya? Miyabi adalah mantan bintang film bokeh. Meskipun ia tidak lagi membintangi film porno, tetap saja cap itu masih melekat pada dirinya.

Tentunya tidak pantas bersanding dengan tokoh panutan masyarakat. Dan tidak baik dekat-dekat manusia yang bertujuan masuk surga. Nanti malaikat marah!

Ah, malaikat lupa jika setiap manusia bisa insaf. Ia juga lupa jika manusia Indonesia pemaaf. Eh, tunggu dulu...

Apanya yang harus dimaafkan? Miyabi mungkin tidak beragama, tapi ia tidak pernah menjelek-jelekkan agama lain. Miyabi mungkin kafir, tapi ia takut dengan bom bunuh diri.

Hingga akhirnya Miyabi adalah Miyabi. Jalan hidup yang ia pilih adalah urusannya sendiri. Salah siapa yang mencintainya, salah siapa pula yang merasa terprovokasi?

Saya sih hanya berharap semoga Miyabi tidak dideportasi. Nanti dianggap ikut-ikutan negeri Singapura. Menolak kedatangan seorang pemuka, karena ajarannya dianggap tidak sesuai dengan masyarakat di sana yang multi etnis dan multi ras.

Jadi, jika Miyabi dideportasi dari Indonesia, maka kasusnya akan sederajat dengan pemuka tersebut. Mempromosikan segregasi, ajaran ekstrim, dan berbahaya bagi persatuan bangsa dan kedaulatan negara. Masa sih harus segitunya.

Jadi ingat kata-kata Miyabi;

"Saya senang bisa dicintai orang Indonesia. Hanya saja cinta yang terlalu besar membuatku merasa tidak aman."

Ah benar gak sih, Miyabi? Jadi, orang Indonesia terlalu sayang kamu ya? Sini pelok!

**

Acek Rudy for Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun