Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Cabbage Patch Dolls: Kutukan

6 Mei 2022   16:04 Diperbarui: 7 Mei 2022   17:56 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

November 1983, massa menyerbu sebuah department store di Pennyslvania, AS. Suasananya kacau, para pelayan tidak berdaya menghadapi aksi anarkis para pengunjung.

Manager toko jadi sasaran kemarahan. Ia sampai harus mempersenjatai dirinya dengan tongkat pemukul baseball. Suasana benar-benar kacau, situasi tidak terkendali lagi. Puluhan orang dikabarkan luka dan sebagian meninggal.

Kisah di atas bukanlah fiksi. Kejadiannya nyata. Dan semua disebabkan oleh demam boneka yang bernama Cabbage Patch Kids Dolls (singkat: Cabbage Dolls).

Cabbage Dolls adalah boneka mungil dengan panjang sekitar 40cm. Menyerupai ukuran balita. Bodinya terbuat dari kain, rambut dari benang, dan mampu membuat setiap anak langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.

Boneka ini juga bukanlah boneka biasa. Mereka tidak untuk dijual. Para keluarga yang ingin memilikinya, harus bersedia mengadopsi mereka dengan harga sekitar US$35-40.

Sebabnya tidak ada satu pun di antara mereka yang identik. Semuanya tampil unik. Bahkan nama mereka pun berbeda. Itu tertera pada sertifikat kelahiran yang menyertainya.

Strategi marketing ini adalah sebuah ide brilian pada masanya. Tidak heran dalam waktu sebulan saja sejak diluncurkan, tiga juta boneka laku terjual di seluruh Amerika. Itu pun tidak cukup, sehingga situasi chaos terjadi di seluruh toko yang menjualnya.

Harganya pun naik berkali-kali lipat. Orang-orang tua yang sayang anak rela mengeluarkan uang banyak, demi sesosok Cabbage Dolls yang lagi viral. Beberapa orang tua bahkan rela keliling negeri untuk berburu stok boeka ini. Menempuh perjalanan jauh hingga ratusan kilometer.

Ketenaran Cabbage Dolls juga didukung oleh cerita dongeng "resmi" dari perusahaan. Alkisah seorang anak kecil berusia 10 tahun yang bernama Xavier Roberts.

Pada suatu hari ia tersesat di sebuah negeri antah berantah. Di sana ia menemukan banyak anak kecil yang tidak memiliki orang tua. Anak-anak kecil tersebut lantas meminta bantuan Roberts untuk mencarikan mereka orang tua asuh. Roberts menyetujuinya, dan rombongan- rombongan kecil itu pun dibawa ke dunia nyata.

Namun, kisah aslinya tidak seindah dongeng. Bahkan penuh intrik dan tipuan. Xavier Roberts, tokoh dalam dongeng memang nyata. Secara resmi, ia adalah pemegang paten dari Cabbage Dolls ini.

Tapi, Roberts bukanlah penciptanya. Adalah Martha Nelson Thomas, gadis pendiam yang tidak menyukai publisitas. Ia merupakan sosok pertama yang menciptakan boneka ini. Tepatnya pada 1976.

Saat itu, Martha memproduksi bonekanya secara manual. Ia lalu menamakannya Baby Dolls. Hasil produksinya tersebut kemudian dijual ke reseller-reseller boneka seharga US$100, termasuk ke perusahaan Roberts. Sayangnya Martha terlalu polos, sehingga ia tidak memikirkan lagi langkah selanjutnya.

Roberts yang licik pandai melihat peluang. Ia kemudian menciptakan boneka yang sama dengan nama berbeda - Little People, dan mematenkannya pada 1978.

Dengan cepat Roberts menjadi terkenal. Boneka ciptaannya dianggap sensasi. Media ramai meliputi dirinya, wajah Roberts bahkan muncul pada cover majalah Newsweek.  

Roberts sadar, perusahaannya belum mampu melakukan produksi massal. Akhirnya pada 1982 ia pun menggandeng Coleco, pabrik mainan terkenal. Sejak itu, nama Little People pun berubah menjadi Cabbage Patch Kids Dolls.

Seiring waktu berjalan, popularitas Cabbage Dolls semakin meningkat. Bukan hanya boneka saja, perusahaan juga memproduksi lini produk lainnya. Seperti merchandise, aksesoris, permainan papan, hingga video animasi.

Dinamika bisnis kemudian membuat hak produksi beralih dari pabrik ke pabrik. Setelah Coleco berpindah lagi ke Hasbro, lalu terakhir Mattel pada 1989.

Di bawah manajemen Mattel, Cabbage Dolls semakin berinovasi. Perusahaan pemegang lisensi boneka Barbie ini membuat versi yang lebih modern yang dinamakan Snacktime.  

Gigi dan lidah ditambahkan, dan mereka juga bisa makan. Mattel memasukkan unsur mekanik yang bertenagakan batterei pada rahang boneka tersebut.

Ketika boneka-boneka tersebut diberikan sesuatu di mulutnya, mereka bisa mengunyah, mengisap, dan menelannya. Porsi "makanan" yang dimasukkan bisa diambil kembali melalui jendela pada bagian perut boneka.

Repons pelanggan luar biasa, boneka ini kembali diminati. Tapi, di sinilah sumber masalahnya. Motor penggerak pada rahang ini terlalu kuat. Sehingga ketika barang yang dijejal ke dalam mulutnya, motor penggerak akan terus bergerak tanpa henti.

Berbagai laporan pun bermunculan. Ada kasus dimana seorang ibu terpaksa menggunduli kepala anaknya, karena rambutnya terlilit pada mulut bonekanya tanpa bisa dihentikan.

Kasus lainnya lagi, tangan seorang bayi hampir putus ketika tanpa sengaja ia memasukkannya ke dalam mulut boneka.

Akibat aduan-aduan yang muncul, Mattel terpaksa menarik semua bonekanya dari pasaran. Mereka membeli kembali 500.000 unit yang sudah terjual dengan harga US$40. Plus menarik kembali sekitar 200.000 boneka yang belum terjual dari toko.

Beberapa tahun telah berlalu boneka Cabbage Dolls tetap menjadi bagian dari sejarah Amerika. Karena keunikannya, boneka-boneka bekas tersebut masih dinilai tinggi hingga saat ini.

Terlebih versi snacktime yang juga berjulukan versi kanibal. Konon jika Anda memiliki salah satunya, maka sudah pasti harganya selangit. Itu adalah kolektor item yang tak ternilai.

Cabbage Patch Dolls, sejatinya adalah mainan anak-anak yang diciptakan untuk menghibur hati. Namun, di balik kisah suksesnya banyak kisah kelam yang menghantui. Tentang kerusuhan 1983 yang memakan korban jiwa, dan juga versi kanibal yang mengerikan.

Saya hanya sedikit penasaran saja. Apakah ada unsur kutukan di sini? Apakah ini mungkin berhubungan dengan konflik Xavier Roberts yang "mencuri" ide boneka ini dari Martha Nelson Thomas?

Entahlah. Yang pasti, sepanjang sejarah mainan anak-anak legendaris, belum pernah ada yang seseram perjalanan Cabbage Patch Dolls.

**

Referensi: 1 2 3 4

**

Acek Rudy for Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun