"Wahai tabib lihatlah hasil karyamu. Bukan hanya sembuh mataku, tapi semuanya telah berubah menjadi hijau," ujar sang raja girang.
Tapi, bukannya bangga, sang tabib malah gemetaran. Ia lalu mengeluarkan sebuah bungkusan dari balik jubahnya.
"Yang mulia, sebenarnya saat engkau berkunjung, hamba ingin memberikan ini kepadamu. Tapi, kunjunganmu terlalu terburu-buru. Sehingga baginda tak sempat lagi mengambil ini," ujar sang tabib.
Dengan segera sang raja mengambil bungkusan tersebut dari tangan si tabib. Ketika ia membukanya, sang raja baru sadar jika ia telah membuat kesalahan.
Isi bungkusan tersebut adalah sepasang kacamata berlensa warna hijau.
**
Ternyata cara pandang kita terhadap dunia juga demikian. Seringkali kita hanya ingin melihat apa yang menurut kita itu baik. Tapi, dalam kenyataannya perbedaan itu ada.
Kita mungkin masih bisa mengubah warna karpet menjadi hijau, tapi langit biru tidak tergantikan.
Demikian pula dengan memaafkan. Terkadang sulit memberikan maaf kepada seseorang yang belum berubah "hijau." Padahal sampai kapan pun ia akan tetap hitam.
Jadi, daripada sibuk dengan pergolakan batin, mengapa kita tidak mengubah sudut pandang diri sendiri? Kenakanlah kacamata hijau, maka dunia ini akan menjadi hijau. Hanya diri yang bisa mengubah segalanya menjadi indah.
Selamat Hari Raya Idul Fitri, sahabatku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!