Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

5 Film tentang Memaafkan yang Hangatkan Suasana Ramadan

30 April 2022   12:03 Diperbarui: 30 April 2022   12:05 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perayaan Idul Fitri bukan hanya untuk muslim saja, gemanya universal. Begitu pula dengan niat tulus untuk saling memaafkan. Rasanya takada satu pun sekat di dunia ini yang dapat menahannya.

Sebagai sesama mahluk ciptaan Tuhan, sudah seharusnya kita saling berpengertian. Manusia tidak luput dari kesalahan, dan diperlukan keikhlasan untuk mengakui dan saling menerima.

Nah untuk itu, saya akan menuliskan sebuah pantun;

Ramadan sebentar lagi, libur luar biasa panjang
Daripada berdiam diri, yuk nonton film tentang memaafkan

Ada lima rekomendasi film, pilih-pilih yang mana suka
Selesai nonton film, hilanglah seluruh duka dan nestapa

Incendies (2010)

Incendies adalah sebuah cerita dengan plot yang tidak biasa. Penuh misteri dan kisah yang kelam. Tapi, di sisi lain juga mengulik mengenai realita kehidupan yang harus dihadapi dengan tegar.

Film ini berkisah tentang perjalanan dua saudara kembar ke Timur Tengah. Tujuan mereka untuk menyampaikan dua surat terakhir dari ibunya kepada dua orang yang berbeda, yakni ayah dan saudara lelaki mereka.

Perjalanan tersebut lalu mengarahkan mereka kepada masa lalu ibunya yang kelam. Tentang cinta terlarang, kehidupan di penjara, dan tragedi perkosaan.

Pencarian terhenti dengan fakta yang mencengangkan. Kedua surat tersebut akhirnya bermuara kepada orang yang sama. Memaafkan adalah kunci. Hidup penuh duka, sebagaimana arti dari Incendies sendiri, yakni; Api.

The Warrior (2011)

Film yang dibintangi oleh Tom Hardy ini menceritakan mengenai luka lama yang harus diselesaikan di atas ring. Alkisah dua orang petarung, Tommy dan Brendan. Mereka juga adalah dua orang saudara yang tidak akur.

Brendan memiliki dendam terhadap ayahnya yang otoriter. Sementara Tommy tidak bisa memaafkan sikap Brendan yang meninggalkan keluarga saat ibunya sakit keras.

Mereka kemudian terpisah untuk waktu yang lama. Hingga bertemu kembali pada sebuah kejuaraan tarung profesional. Brendan yang mantan atlit MMA tertarik untuk turut serta.

Tapi, di atas ring ia harus berhadapan dengan lawan yang berat. Tommy adiknya sendiri yang dilatih oleh ayahnya, yang juga mantan pelatihnya.

Dendam lama dituntaskan di atas ring. Siapakah yang akan jadi pemenang bukan inti dari kisah. Tapi, bagaimana memaafkan yang membuat kedua petarung ini memenangkan pertandingan.

The Best of Me (2014)

Seringkali mantan terindah juga adalah musuh bebuyutan. Lantas setelah terpisah lama, lalu bertemu kembali, apakah bisa saling memaafkan?

Begitu pula dengan dua mantan sejoli Dawson dan Amanda. Kisah dimulai saat Dawson yang sudah dewasa kembali ke kampung halamannya untuk pertama kali setelah 20 tahun.

Itupun karena ayahnya meninggal dunia. Tidak bermaksud untuk mengungkit luka lama, Dawson bertemu kembali dengan mantan kekasihnya semasa SMA dulu, Amanda.

Amanda sudah berkeluarga. Namun, kehidupannya tidak bahagia dengan suaminya yang sombong dan otoriter. Konflik pun dimulai dengan mengungkit luka lama.

Ternyata hubungan mereka kandas akibat perbedaan status sosial. Keluarga Amanda tidak bisa menerima Dawson karena keluarganya yang miskin dan berantakan.

Apakah pertemuan tersebut kembali mengorek kepedihan, atau dengan memaafkan justru mereka kembali bersatu.

A Man Called Ove (2015)

Film ini diangkat dari novel best seller dengan judul yang sama. Bukan hanya tentang memaafkan, tetapi juga mengajarkan kepada kita bagaimana untuk tidak menilai.

Alkisah seorang lelaki tua yang bernama Ove. Dia adalah sosok yang tidak bisa disenangi dalam sekali pertemuan. Namun, bagi orang yang mengenalnya, ia adalah sosok yang berwarna.

Ove tidak pernah puas terhadap kehidupan, namun ia memiliki sebuah prinsip yang tegas, bahwa susahnya kehidupan tidak seharusnya ditularkan kepada orang lain, bahkan kepada yang membencinya sekali pun.

Lalu pada suatu hari, tanpa sengaja Ove menolong seorang pria tua yang jatuh di atas rel kereta api. Bagi Ove, itu bukanlah hal luar biasa. Tapi, bagi masyarakat ia adalah pahlawan.

Semua terjadi ketika seorang jurnalis mengangkat kisahnya. Menelusuri perjalanan hidupnya yang penuh kejutan. Ove yang dibenci kemudian mulai dielu-elukan. Tapi, sekali lagi. Bagi Ove itu bukanlah hal yang luar biasa hingga ia mati dalam tidurnya yang damai.

Eat Pray Love (2010)

Terkadang orang salah menerima arti tentang memaafkan. Semuanya tidak akan terjadi jika kita tidak mulai memaafkan diri sendiri. Eat Pray Love telah menggambarkannya dengan jelas tentang bagaimana diri ini harus dimaafkan.

Alkisah Elizabeth Gilbert (Julia Robert). Ia adalah wanita sempurna yang hampir memiliki segalanya. Mulai dari karir, rumah, hingga keluarga yang bagus.

Namun, semuanya hancur ketika ia bercerai dari suaminya. Merasa terpuruk, Elizabeth melakukan perjalanan ke luar negeri untuk mencari jati dirinya.

Ada 3 tempat yang ia kunjungi beserta maknanya. Di Itali ia mendapatkan makna dari filosofi makanan. Di India ia menemukan kekuatan dari doa. Dan di Bali ia menemukan cinta sejati.

**

Nah, ini adalah lima film yang saya rekomendasikan untuk ditonton selama libur lebaran. Dengan harapan bahwa kita semua bisa memahami pentingnya arti memaafkan.

Sebagai penutup saya akan menyertakan sebuah pantun lagi;

Ramadan telah tiba, hati senang riang gembira
Tidak perlu berkeluh kesah, hanya akan menimbulkan susah

Lima film sudah selesai ditonton, sekarang hati kita sudah terbuka
Memaafkan bukanlah aksi bloon, membuat hidup senantiasa bersuka

Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri, kepada seluruh sahabat Kompasianer dan pengelola Kompasiana
Minal Aidin Walfaizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin

**

Acek Rudy for Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun