Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selamat Merayakan Hari Paskah, dari Diriku yang Bermudita

16 April 2022   08:02 Diperbarui: 16 April 2022   08:16 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat merayakan Hari Raya TriSuci Paskah, saudaraku. Perayaan ini telah mengisi 50 tahun usiaku. Setidaknya aku sadar, jika pada hari tersebut umat Kristiani merayakannya.

Aku sudah mengenal Yesus sejak masih kecil. Mengenyam pendidikan di sekolah Kristen dan Katolik, Yesus bukanlah sosok asing bagi diriku.

Diriku membayangkannya sebagai figur yang suci. Mengorbankan diri demi umat manusia, dan menjadi suri-tauladan bagi siapa saja. Iya, Yesus bukan hanya milikmu saja, wahai umat Kristiani. Saya bisa meyakinkan itu.

Penganut paham nyinyir melanjutkan; "Lalu mengapa engkau tidak menjadi Kristiani sekalian?"

Saya menjawab; "Biarlah surga nanti berwarna-warni. Saya membayangkan ada toleransi di sana. Diriku yang Buddhis bergandeng tangan dengan umat Kristiani, para sahabat Muslim, teman-teman Hindu, dan juga pemeluk agama lainnya.

Sebagaimana di bumi ini...

Kata orang sih, seorang pemuka agama akan memberikan contoh nyata. Bukan hanya khutbah manis, tapi perilakunya amis.

Persis seperti apa yang dilakukan oleh Paus Fransiskus pada setiap perayaan Kamis Putih. Beliau rela bersimpuh di hadapan narapidana, membasuh dan mencium kaki mereka.

Narapidana adalah pendosa dalam versi duniawi. Tentu saja, Yesus maha pengasih, pemaaf sejati. Keilahian-Nya tidak membeda-bedakan manusia dari sisi keyakinan.

Seperti Paus Fransiskus yang membasuh kaki para narapidana. Di antaranya juga ada umat Muslim. Lalu Beliau berkata;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun