Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ghost of Kyev, Pulau Ular dan Kebohongan Zelensky

9 Maret 2022   05:16 Diperbarui: 9 Maret 2022   05:30 1773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ghost of Kyev, Pulau Ular, dan Kebohongan Zelensky (gambar: inews.com)

Saya membayangkan sebuah situasi seperti ini. Suatu sore, presiden Vladimir Putin duduk di kantornya. Ia membaca tweet dari Kementerian Pertahanan Ukraina.

Isinya tentang aksi heroik sebuah pesawat tempur misterius Ukraina. Pesawat tersebut berhasil menjatuhkan enam pesawat tempur Rusia. Sendirian lagi. 

Sebagai bukti, disertakan pula video sebuah pesawat yang sedang beraksi di udara.

Pilot tempur tersebut tanpa identitas, sehingga ia dijuluki Ghost of Kyev.

Segera Putin memanggil kepala staf militernya. Ternyata armada Rusia masih belum hilang keperkasaannya. Hanya dua yang terjatuh akibat rudal pertahanan udara Ukraina.

Video tersebut rupanya hoax. Diambil dari cuplikan gim simulator PC. Perusahaan gim tersebut pun menindak lanjuti. Mereka berkata tidak akan bertanggung jawab dan tidak mendukung konten hoax semacam itu.

Namun, media di Ukraina menolak untuk menghapus video tersebut dari situsnya. Otoritas Ukraina juga tidak melakukan klarifikasi. Mereka bahkan menambah bumbu dengan mengatakan bahwa militer Ukraina telah menjatuhkan 14 pesawat Rusia selama konflik sejak Februari lalu.

Konyolnya lagi, berita tersebut juga saya dapatkan dari sebuah televisi lokal yang merupakan afiliasi dari media internasional. Jika saya tidak menerima link dari kawan saya tentang berita yang sebenarnya, maka saya akan tetap mempercayai hoax Ghost of Kyev ini.

Di lain kesempatan, sebuah rekaman mengenai aksi heroik di Pulau Ular juga beredar. Tersiar kabar bahwa 13 prajurit Ukraina tewas saat mempertahankan pulau tersebut dari gempuran kapal perang Rusia

Beberapa jam sesudahnya, presiden Ukraina Volodymyr Zelensky langsung memberikan pernyataan. "Semua prajurit yang gugur di pulau tersebut akan diberi gelar anumerta."

Media barat, mulai dari The Washington Post, BBC, hingga The Guardian turut menyebarkannya.

Nyatanya, penjaga perbatasan tersebut baik-baik saja. Ada 82 prajurit di sana. Semuanya diperlakukan manusiawi. Diberi makan dan minum, dan bersiap-siap dipulangkan ke daerah asalnya.

Pemerintah Rusia pun balas menanggapi, video resmi tentang kondisi pasukan kecil Ukraina di Pulau Ular disebar. Mereka sudah menyerah tanpa perlawanan. Tidak ada aksi heroik sama sekali.

Lalu ada seorang pilot tempur Ukraina, seorang wanita muda dan cantik. Namanya Natasha Perakov dan dikabarkan gugur dalam tugas.

Netizen pun membanjiri postingan dengan ucapan belangsung kawa. Nyatanya tidak ada nama Natasha Perakov yang tercatat sebagai pilot pada Angkatan Udara Ukraina.

Foto yang beredar adalah model dari situs sebuah perusahaan penjual pernak-pernik militer di Ukraina.

Ibu negara Ukraina, Olena Zelenska juga disebutkan turut berada di garis depan. Beredar fotonya menggunakan pakaian militer.

Tapi, wanita tersebut bukanlah istri presiden Zelensky. Melainkan seorang tentara Ukraina yang mengikuti latihan parade militer 2001 lalu.

Pihak pendukung Rusia tampaknya tidak senang dengan aksi di dunia maya yang menyudutkan Rusia. Mereka pun membalas hoax dengan hoax.

Beberapa hari yang lalu, seorang teman mengirimkan sebuah video. Tentang seorang reporter yang menyampaikan berita. Di belakang reporter tesebut ada puluhan kantong jenazah.

Sementara syuting berlangsung, ada sebuah kantung jenazah yang menggerakkan tangannya. Lantas dua orang buru-buru datang untuk mengembalikannya.

Video tersebut dikaitkan dengan salah satu stasiun televisi Ukraina. Cuitan yang beredar, pihak Ukraina membesar-besarkan jumlah korban yang tewas.

Nyatanya video berdurasi 21 detik tersebut tidak ada kaitannya dengan perang Rusia Ukraina. Video tersebut tentang peristiwa unjuk rasa atas perubahan iklim di Wina, Austria.

Kantung-kantung jenazah adalah aksi para pengunjuk rasa yang secara simbolis menyatakan kematian akibat perubahan iklim.

Masih banyak lagi, dan masih banyak lagi.

Hiram Johnson, seorang politikus dari Amerika Serikat (1866-1945) pernah berkata "korban pertama dari perang adalah kebenaran."

Dan kenyataannya, kutipan dari 100 tahun yang lalu ini masih relevan hingga kini. Dengan kemajuan teknologi, publik bisa dengan mudah menerima berita dengan cepat dan tanpa saringan.

Diperparah dengan terlibatnya otoritas resmi Ukraina dan media barat terkenal yang ikut menyebarkan dan menyuburkannya.

Video-video hoax tersebut akan tetap beredar. Publik yang bersimpati menyukainya, rakyat yang terpukul memerlukannya, dan para pemburu konten menyukainya.

Tidak penting lagi tentang kebohongan, yang penting viral.

Hingga akhirnya, saya berpikir. Entah ini adalah aksi pembodohan publik, atau memang publik zaman now suka dibodoh-bodohi.

**

Referensi: 1 2 3  4

**

Acek Rudy for Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun