Tetiba napsu Acek Rudy pagi ini kembali membuncah. Terangsang oleh tulisan tanpa pikir di Kompasiana oleh Engkong Felix. (baca di sini)
Jadilah tulisan "tanpa pikir" ini ditayangkan. Tidak pake Obat Kuwat, karena jari-jari sudah tegang, siap mengusap-usap daleman. (baca; laptop). Eh...
Bukan tentang siapa dan siapa yang tidak mikir. Tapi, tentang kata "pembohong" yang Engkong sertakan pada awal tulisan.
Secara implisit ia menuduh Kners sinonim dengan pembohong sinonim dengan kebohongan dan sinonim dengan admin. (menyertakan disklaimer tentunya).
Tentu saja si Engkong ini punya kekebalan politik (menurut Opa Tjipadinata). Tidak lupa juga memang ia dikenal dengan tukang risak ber-noise.
Nama-nama yang disertakan, sudah tentu bukan mainan baru. Acek setuju semua dengan perkataan Engkong. Dengan hati yang tenteram dan jiwa penuh kedamaian.
Jadi, jika Engkong berkata jika Acek Rudy tergelak puas. Itu salah.
Acek Rudy sedang sedih. Tulisan tidak pernah lagi jadi AU, dan tidak lagi dibaca banyak orang. Belum lagi jejak yang tertinggal, hanya sisa dua: "Dahsyat" dan Apik-bermanfaat." Jejak sutra dari "komentar tanpa pikir."
Tapi, bukanlah salah Engkong yang membuat Acek risau. Mimin juga bikin Acek patah hati. Dengan segala lika-liku dunia percintaan di K, sudah terbukti benar bahwa cinta harus terbagi.
Tapi, untungnya ada pepatah yang berkata; Cinta itu memang butuh pengorbanan, meski terkadang harus dilampiaskan.
Poinnya apa? Nah, ini kali Kners Yos Mo turut terlibat lagi. Tulisan teranyarnya berkata bahwa ada Pocong di Kompas. Baca di sini
Tentu saja bukan pocong beneran, tapi gim yang berjudul Pocong Buster King (PoBK). Pembaca bisa ikut-ikutan main, mengusir kepenatan, menghalau kegalauan. Ide yang menarik.
Mengapa tidak di Kompasiana?
Paling tidak bisa bikin Kners yang malas nulis bergairah kembali. Atau membuat Kners yang sering dighosting admin juga punya ajang menumpahkan kekesalan.
Kalau di Kompas, selain PoBK, ada juga "Tahu Bulat Exspress" dan "Taco Snack Match." Seperti apa modelnya, Bang Yos Mo tidak menjelaskan.
Jika di K, ada gim-nya. Ada baiknya membawa tema untuk melampiaskan kekesalan kepada siapa saja terkait apa saja. Daripada bikin artikel protes macam punya Engkong. Lebih sehat tentunya melampiaskan kekesalan melalui gim.
Nah, gim seperti apa? Berikut daftarnya
Whack Game
Ini model mainan unyu-unyu di tempat Gim Arcade jadul. Ada binatang berang-berang yang muncul dari lubang kecil. Pemain mengambil palu karet dan memukulnya keras-keras sebelum masuk kembali ke dalam lubang.
Kepala berang-berang tinggal diganti dengan kepala mimin.
Talking Tom
Mainan favorit anak balita. Si kucing Tom disentuh-sentuh badannya, ia hanya geli dan tertawa terbahak-bahak. Ia tidak pernah berbicara. Begitu pula admin, mau diapakan juga tidak akan marah.
Gim ini cocok bagi ladies atau Kners yang bukan penganut paham kekerasan. Buat lucu-lucuan saja. Tapi yang sudah korslet, si talking admin ini juga bisa digebukin lho. Dia akan pingsang dan bangun lagi. Lakukanlah berulang-ulang kali.
Flappy Birds
Masih ingat gim yang bikin heboh. Konsepnya sederhana. Si burung kecil hanya perlu dibantu terbang, agar dia tidak jatuh.
Nah, Kners juga bisa bantu admin. Caranya? Gampang! Gimnya dibuka dan biarkan si Flappy jatuh pada penerbangan pertamanya. Lakukan berulang-ulang ya. Sambil tertawa terbahak-bahak.
Die in 100 Ways
Judulnya seram. Tentang bagaimana cara membunuh. Tapi grafiknya kartun dan lucu-lucu. Sempat menjadi perdebatan karena dianggap menimbulkan sifat kekerasan dari anak.
Tapi, idenya menarik. Admin bisa dilempar buah duren, keselak biji salak, atau kepleset kulit pisang. Anda sisa berimajinasi, mau diapakan tuh admin.
Hand Simulator
Gim ini unik. Pemain bisa mengendalikan sepasang tangan virtual untuk melakukan aneka skenario yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Seperti memerah susu sapi, hingga menggunakan senjata api. Pokoknya idenya tentang apa saja yang bisa dilakukan oleh tangan yang mungkin susah dilakukan di dunia nyata.
Kepikir untuk nyubit-nyubit pipi admin, atau mengusap-usap perut admin. Atau ada ide lain lagi?
Nah, sekian tulisan tanpa pikir tentang "cara melampiaskan napsu bagi para penulis tanpa pikir di Kompasiana." Plus nil-manfaat. Jangan divote atau menyisakan komentar. Jangan, pokoknya jangan!
Sekian dan Terima Kasih
**
Acek Rudy for Kompasiana
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H