Tapi, memang tidak semua cap-chay isinya sayur melulu. Kadang juga ada bakso dan irisan ayamnya. Nah, tidak semua artikel kenthir yang ditulis melulu oleh Engkong.
Kadang juga ada artikel serius tentang parade mobil mewah dan patung seniman dadakan. Sebenarnya tidak salah juga, karena itu adalah protes terhadap fenomena sosial yang tidak sehat.
Tapi, Engkong tidak terima. Artikel tersebut dibuat sedemikian rupa dengan *typosialant agar jauh dari kualitas AU versi mimin.
Eh, malahan jadi AU.
Nah, sesuai judul. Hanya ada satu alasan mengapa artikel Engkong mendapat AU.
Alasan itu dimulai dari karakternya sebagai Don Quixote. Menurut admin, mereka yang pantas mendapatkan label AU itu karena konsisten menulis satu tema artikel yang sesuai bidangnya. Tidak sama Acek yang Palugada.
Inilah satu-satunya alasan tulisan Engkong jadi AU.
Selain itu, meskipun Engkong sering protes ke admin. Tapi, ia tidak pernah punya ambisi (baca: nganunya letoy) untuk menjadi pengganti admin. Jelas, ini bukanlah ancaman seperti bahaya laten yang sering didengungkan Al Peb.
Ini juga yang menjadi satu-satunya alasan tulisan Engkong jadi AU.
Engkong itu cerdas, ia banyak belajar dari Tante Virus. Isinya hampir sama. Untungnya beliau tidak gagap gap gap gap gap gap gap.
Ini bisa juga menjadi satu-satunya alasan tulisan Engkong jadi AU.