Pagi ini terjadi kegaduhan di kantor Palmerah, lokasi para mimin tersayang duduk bersemayam.
Asalnya dari artikel Engkong Felix yang memprotes "ke-AU-an" tulisan Admin. Alasannya, tidak layak HL. Isinya singkat, tidak mengandung kualitas menarik, bermanfaat, aktual, unik. Menghibur apa lagi.
Untungnya tombol Tidak Menghibur sudah dilenyapkan. Karena itu mungkin mewakili perasaan terdalam yang paling pas.
Ada 59 like dan 49 komentar sampai artikel ini dibuat. Menandakan respons yang beragam dari para Kompasianer. Kendati demikian, isinya sama.
Satu, literally (jaksel) mendukung pernyataan Engkong, bahwa sebaiknya jatah admin diberikanlah kepada para Kompasianer.
Kedua, honestly mendukung tulisan Engkong tersebut dijadikan AU.
Banyak jenis Kompasianer di rumah bersama ini. Paling tidak sebagian besar sudah dijelaskan oleh Prof. Ronny Rachman Noor pada tulisan teranyarnya.
Namun, Acek berani yakin jika Engkong tidak ada di dalamnya. Sebabnya dirinya hanya De wan en ongli. Tidak ada duanya. Satu-satunya.
Si Engkong ini anti AU. Dia selalu mengupayakan menciptakan noise pada setiap artikelnya. Merisak admin, merisak Kompasiana, dan merisak Kompasianer.
Level Akurasinya tajam bak suntikan anti virus, level akutasinya hanya sebanding dengan para virus saja. Luas menohok.
Engkong sadar bahwa jatah AU itu terbatas. Sebaiknya diberikan kepada yang tulisannya pake tips, dan triknya untuk mendulang penulis baru yang belum tahu apa itu AU.
Makanya, Engkong suka misuh-misuh jika artikel AU jatahnya diambil oleh senior Kompasianer yang sudah bangkotan kayak Acek, Pak Tjip, Al Peb, Om Susi, Mas Budi, de el el.