Kompasiana adalah rumah bagi jutaan Kompasianer. Rupa-rupa warnanya. Ada yang hijau, biru, dan warna balonku ada lima.
Begitu pula dengan kualitas artikel. Ada yang untuk pekerjaan sekolah, ada pula untuk riset ilmiah. Ada yang bernas, berkualitas, dan tidak kalah pentingnya: Artikel Sampah.
Artikel Sampah lantas menjadi viral. Dimulai dari postingan antah berantah, mendapat kecaman dari salah satu Kompasianer senior.
Katrok...
Bukan namanya Kompasianer jika tidak saling berbalas pantun. Senior Kners Opa Tjiptadinata lantas menuliskan "Ini Contoh Artikel Sampah yang Masuk Artikel Utama."
Baru saja wajah tersenyum membaca judul sang maestro yang terkenal luar biasa ramah ini, bibir langsung terkunci dengan kalimat di dalam tanda kurung (Ini Bukan Artikel Humor).
Jika kalian terjebak dengan perangkap clickbait, maka bisalah disimpulkan jika sang Maestro juga tersinggung dengan "Artikel Sampah" yang diluncurkan oleh si itu-tuh. Untungnya, tidak.
Kompasianer Hendro Santoso juga tidak mau kalah, Artikel Sampah dianggitnya dengan benar-benar mengulik masalah sampah. Sampah beneran, kendati isinya juga terkait artikel sampah beneran.
Hari ini Ngawur
Besok Ngawur lagi