Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Maudy Ayunda Cantik?

9 Desember 2021   05:00 Diperbarui: 9 Desember 2021   07:30 5847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak ada judul yang clickbait di sini. Menurut Acek, Maudy Ayunda memang cantik.

Bukan hanya cantik, Maudy juga panutan. Tidak pernah ada isu miring tentangnya, menandakan akhlak yang terpuji.

Prestasi hebat juga diraih di bidang Pendidikan. Lulusan S2 dari Stanford University. Belum lagi karirnya di dunia musik dan industri perfilman. Moncer kata orang.

Tubuhnya juga bagus, cocok berbalut segala jenis pakaian. Ia pernah eksis di Vogue, salah satu media dunia yang paling berpengaruh di ranah fashion. Maudy disebut sebagai salah satu trendsetter busana musim panas. 

Ah, tapi ini klise...

Maudy memang cantik, tapi masih banyak juga wanita cantik lainnya.

sumber: bolasport.com
sumber: bolasport.com

Tanyakanlah kepada Acek, akan ia berikan seratusan nama dalam waktu instan. Tentunya, istrinya berada pada urutan akhir. Eh...

Semua wanita ingin cantik. Tidak salah jika usaha-usaha memenuhi standar kecantikan yang berlaku umum kerap diikuti.

Padahal, apa sebenarnya standar kecantikan itu? Tidak ada standar baku. Hampir tidak pernah sama antara satu dengan yang lainnya.

Berbeda bagi setiap negara. Bule tampil alami dengan gaya barbie, tapi Korean Wave bikin mereka ikut-ikutan plastik. Orang Indonesia kulitnya sawo matang, tapi pemutih kulit kerap jadi rebutan.  

Begitu pula dengan waktu yang berlalu. Standar kecantikan pun tidak selamanya berlaku. Dulu Acek tergila-gila dengan Siti Nurhaliza, sekarang kok lebih kesengsem sama Siti Nazarotin? Eh...

sumber: jawapos.com
sumber: jawapos.com

Dengan demikian, masihkah Maudy Ayunda cantik? Ternyata memang relatif. Ia pun sendiri mengakuinya.  

"Kecantikan itu subjektif. Kita bisa define apa itu cantik, yang up to us, as woman," ungkap Maudy dikutip dari sumber.

Standar kecantikan itu mitos. Ia tidak ada. Mau tahu sebabnya? Karena menurut KBBI, standar adalah ukuran yang dipakai sebagai patokan. Sifatnya objektif. Sementara kecantikan tidak bersentimeter, berkilogram, atau berjam-jam lamanya.

Tapi, mungkin gegara itu jadinya kecantikan menjadi hal yang rancu. Di luar sana, banyak wanita yang berusaha sekuat tenaga mencapai standar kecantikan yang sebenarnya tidak ada.

sumber: nova.grid.id
sumber: nova.grid.id

Jadilah hal mustahil ini berubah menjadi bahan oplosan. Akhirnya uang tak masalah, kesehatan nomor dua, hingga jadi gila pun rela.

Semuanya demi pengakuan orang lain. Rambut dicat seperti si Bule. Kulit sudah putih seperti si Korea. Gigi sudah gingsul seperti si Jepang. Padahal kita adalah orang Indonesia.

Perasaan tidak aman atau insecure. Itu adalah kampanye yang rajin dicurahkan oleh produsen kosmetik.

Jangan terpengaruh dengan jargon kecantikan palsu. Bibir tidak harus tebal merona. Tidak perlu dipoles. Karena jika dipaksakan bisa jadi dower.

Jangan terpengaruh dengan rambut kebule-bulean. Karena para bule justru suka dengan rambutmu yang legam. Itu adalah simbol tubuh yang sehat.

Sumber: pikiran-rakyat.com
Sumber: pikiran-rakyat.com

Jangan terpengaruh dengan body goal. Tubuh idaman adalah yang sehat dan bugar. Apalagi sampai ukuran bagian tubuh yang privat. Jangan mau dieksploitasi.

Takut tidak dapat cowok? Aih, belum tentu mantanmu bisa jadi gebetan si Maudy. Jodoh ada di tangan Tuhan. Kadang dikau akan bertemu dengannya pada saat sedang jelek-jeleknya ngupil.

Lagipula jika semua orang wajahnya mirip Maudy, apalah arti kecantikan? Tidak ada, yang ada justru kehampaan. Justru kadang jerawatmu yang gak hilang-hilang bisa bikin cowok pada tergila-gila.

Jadi, apa yang bisa dilakukan?

sumber: selebsquad.com
sumber: selebsquad.com

Yang terbaik adalah mensyukuri dirimu apa adanya. Dengan semua kekurangan yang engkau miliki, jadikanlah ia sebagai keunikan.

Mulailah dari mencintai diri sendiri. Jika bukan sekarang, kapan lagi. Jika bukan diri kamu, mau siapa lagi?

Standar kecantikan adalah milikmu sendiri. Kamu hidup bukan untuk orang lain. Yang penting kamu merasa nyaman.

Sekarang sudah waktunya kembali percaya diri. Jangan pedulikan kecantikan ala Maudy Ayunda. Kamu, kamu, dan kamu juga tidak kalah cantik kok.

Tanpa engkau sadari, dirimu sudah jadi yang terbaik bagi orang-orang yang mencintaimu, tidak perlu penilaian Acek lagi.

Karena menurut Acek, Maudy Ayunda memang cantik. Kesimpulan ini diperlukan agar judul artikel ini tidak dianggap clickbait.

**

Acek Rudy for Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun