Suatu saat, tanpa sengaja Chapman melihat sebuah tulisan "Thou Shall Not Kill." Sesaat kemudian ia langsung membuat janji dengan seorang psikolog. Tapi, ia tak pernah datang.
Tokoh Holden Caulfield yang ia puja pun terkadang datang dan pergi. Ia mengagumi pemberontakan sang tokoh terhadap kemunafikan. Namun, di sisi berbeda ia menyalahkan Holden yang ia sebut dengan iblis.
**
Tanggal 6 Desember 1980, Chapman kembali ke New York dengan penuh kebimbangan. Ia merasa bersalah, tapi juga merasa benar. Ia hampir bunuh diri dengan melompat dari Patung Liberty. Tapi, batal.
Dua hari kemudian, Chapman keluar dari hotel tempatnya menginap. Ia menuju lokasi apartemen John Lennon di Manhattan. Berdiri bersama para penjaga pintu dan penggemar lainnya.
Chapman tidak langsung menembak Lennon pada kesempatan pertama. Saat itu Lennon sedang keluar dari apartemennya dan menuju studio rekaman.
Chapman sempat menyapa meminta tanda tangan Lennon. Sembari menunggu, ia masih sempat bercengkrama dengan Sean yang masih kecil. Momennya bersama Lennon, bahkan sempat diabadikan oleh seorang fotografer.
Setelahnya, Chapman masih tetap berada di luar apartemen Lennon. Ia bahkan sempat mengajak seorang wanita cantik untuk berkencan. Chapman berkata, jika sang wanita mau menerima tawarannya, maka ia urung membunuh Lennon malam itu.
Sayangnya, sang wanita menolak. Ia memutuskan untuk tetap berada di sana menunggu idolanya. Akhirnya Lennon kembali pada pukul 22.50. Ia melintasi lokasi dimana Chapman berada.
Sebelum masuk ke dalam gedung, Chapman sudah berada di dekatnya. Lima peluru ditembakkan, Empat bersarang di tubuh Lennon. Bagian punggung dan pundaknya.
Malam itu, sang legenda pergi untuk selamanya.