Engkong yang keroncongan diundang ke sebuah restoran. Lantas pihak pengelola memperlihatkan foto nasi goreng (baca K-Reward) yang lezatnya minta ampun. Namun, setelah ditunggu selama 7 purnama, foto itu masihlah foto.
Belum juga selesai memandang foto nasi goreng, muncul lagi foto mie goreng (baca:Â Kompasianival 2021???). Ya bisalah dimaklumi, Engkong yang sudah kelaparan hanya bisa memandang saja.
Mengapa Kompasianival 2021??? begitu penting buat Engkong? Karena ia mengharapkan adanya kategori baru, dimana ia akan muncul sebagai pemenangnya.
Engkong menamakan Kategori tersebut sebagai "Best of Bullying." Aih, Engkong salah. Ia tidak dijamin muncul sebagai pemenang. Sebabnya saingannya juga tidak kalah gagah liar dan perkasa.
Siapa saja Mereka?
Engkong Felix
Kompasianer yang satu ini rutin membuat tulisan rusuh. Hampir semua kompasianer senior (dan milenial) pernah dirisaknya. Namun, disitulah letak kekuatannya. Tersebab menurut Pak Tjiptadinata, hanya Kompasianer yang satu ini yang memiliki kekebalan politik.
Arif R. Saleh
Sebagai pendatang baru, Kompasianer ini tak kalah gendengnya. Masuk menjadi anggota gang sapi, ia hanya ingin memahami bagaimana caranya memerah susu sapi jantan. Tulisannya tentang kisah gang sapi, cukup membuat posisinya nyaman berada di atas Engkong. Khususnya, pada malam hari.
Al Pebrianov
Kompasianer ini selalu konsisten dengan ketawanya yang heu-heu-heu. Tulisannya cerdas, isinya bernas, dan judulnya cadas. Namun, memang ia harus demikian. Karena mengambil alih posisi bakal admin 2222, tidak hanya kelihaian dalam menulis. Namun, juga membutuhkan popularitas. Vote for Al-Peb 2222.
Jepe-Jepe
Kompasianer yang satu ini lebih tepat disebut dengan korban bullying, daripada yang nge-bullying. Namun, ia terpilih sebagai nominee gegara satu tulisannya yang spektakuler. Tentang bagaimana dirisak wanita di lift. Bukannya insaf, Kompasianer ini malah marah-marah dituduh sebagai lelaki penggoda. Padahal emang demikian kenyataannya.
Jason Bourne
Kendati tulisannya tidak pernah dapat label, namun Kompasianer ini tidak pernah berhenti dalam berkarya. Gaya penulisannnya yang khas, sulit diikuti oleh Kompasianer manapun juga. Namun, sayangnya ia harus didiskualifikasi, gegara Timnas U-23 kalah Indonesia dari Australia. (Menurut rekomendasi Al-Pebrianov)
Nah, inilah 5 Kompasianer yang masuk dalam kategori Best of Bullying. Tentukan pilihanmu dari sekarang. Janganlah engkau menyesal sebelum jagoanmu diembat.