Tapi, di Hawai vagina bisa terbang ke sana kemari. Alkisah sesosok dewi bernama Kapo. Ia terkenal dengan jurus Kohe-kohe-lele, yang berarti; Vagina Berkeliaran.
Vagina itu punya kekuatan. Ia bisa menyelamatkan banyak nyawa. Saudara wanitanya adalah saksi. Ketika ia diserang oleh Kamapua, sesosok babi hutan jejadian.
Kapo dengan sigap menyingkap roknya dan mencabut vaginanya. Syahdan sang vagina terbang ke sana kemari. Kamapua yang tertarik lantas mengejarnya. Akhirnya, vagina terbang mendarat di kawah gunung Kohelepelepe. Kamapua pun mati terjatuh.
Masih versi yang agak mirip, tapi sedikit berbeda. Menurut Suku Mehinaku di Brazil, dulunya semua vagina berkeliaran kalau malam. Kemudian ada seorang wanita dengan vaginanya yang bodoh bernama Tukwi.
Suatu malam sang vagina bodoh ini berkeluyuran mencari makan. Saking rakusnya, ia tercebur ke dalam panci bubur.
Seorang pria terbangun dari tidurnya. Ia mendengar suara berisik yang ditimbulkan sang vagina. Karena sudah malam, sang pria tak bisa melihat jelas. Obor pun didekatkan, terbakarlah vagina malang itu.
Keesokan harinya, Tukwi mengumpulkan seluruh wanita di kampung. "Mulai sekarang jangan biarkan vagina kita berkeliaran kalau tidak mau hangus seperti punyaku."
Dewa Buruk Rupa dengan Penis Panjang
Buruk rupa tidak apa-apa. Para gadis senang dengan hati yang baik. Seperti pada kisah Beauty and The Beast. Monster jelek akhirnya menikahi gadis cantik. Semua gegara kebaikan hati sang monster.
Tapi, apa yang terjadi jika gadis cantik berhasil menikahi seorang buruk rupa karena penisnya yang panjang? Ada kisahnya.
Alkisah Kokopelli. Ia adalah dewa kesuburan orang Indian Amerika. Sayangnya, wajahnya buruk sehingga ia susah dapat jodoh. Suatu hari Kokopelli jatuh cinta pada wanita muda nan cantik.