Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Spiritualitas Aghori, Mariyuana, Kanibal, hingga Seks Bebas

2 Oktober 2021   05:58 Diperbarui: 2 Oktober 2021   06:00 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spiritualitas Aghori, Mariyuana, Kanibal, hingga Seks Bebas (rimbakita.com)

Manoj Thakkar, penulis buku Aghori: A Biographocal Novel, mengatakan bahwa mereka sering disalahpahami. Orang Aghori hidup sederhana, berdamai dengan alam, dan tidak pernah menuntut apapun.

Sebagai contoh, kendati mereka adalah kanibal, sekte ini tidak pernah memakan daging dari mayat yang diupacarakan. Mereka hanya memakan mayat yang terlantar di pinggiran Sungai Gangga. Tempat suci bagi banyak orang India untuk mati.

Bersetubuh dengan mayat pun hanya dilakukan atas seizin dari pihak keluarga yang meninggal. Jika tidak, maka pantang bagi mereka.

Terkontaminasi Modernisasi

Di zaman modern, tidak sedikit pula orang-orang Aghori yang sudah modern. Mereka kerap ditemukan di kota, menggunakan ponsel, dan hidup sebagaimana orang lain pada umumnya.

Mereka hanya datang pada Festival Mandi Bersama yang dilaksanakan pada periode tertentu. Para turis atau peserta yang hadir pun memberikan uang sumbangan.

Namun, orang Aghori asli tidak butuh uang. Mereka hidup dalam kecukupan. Uang tersebut justru diambil oleh orang Aghori yang sudah tidak lagi "murni."

Pada festival tersebut, orang Aghori menggunakan kesempatan ini untuk mendoakan keselamatan dan kemakmuran. Jangan pernah berharap ada doa khusus dengan sambutan VIP. Doa orang Aghori adalah untuk semua umat manusia. Termasuk kamu, kamu, dan kamu yang tidak pernah mengenal mereka.

Kerja Sosial

Kebaikan mereka tidak hanya dalam wujud doa. Mereka juga memberikan pelayanan kesehatan. Khususnya bagi kaum lepra yang sudah tidak diterima di masyarakat.

Mereka memiliki klinik khusus. Pengidap lepra bisa tinggal di sana untuk batas waktu yang tidak ditentukan. Mereka mendapatkan perawatan medis tradisional dalam bentuk pengobatan alternatif dan ritual penyembuhan kuno ala sekte Aghori.

Wasana Kata

Persepsi bisa saja berbeda. Tapi, kearifan lokal berhasil diciptakan oleh orang Aghori dalam bentuk unik. Walaupun melanggar etika, tapi orang Aghori memberikan contoh sederhana bahwa manusia bisa hidup berdampingan, meskipun tidak memiliki keyakinan yang sama.

Referensi: 1 2 3 4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun