Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Spiritualitas Aghori, Mariyuana, Kanibal, hingga Seks Bebas

2 Oktober 2021   05:58 Diperbarui: 2 Oktober 2021   06:00 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan hanya daging manusia, kotoran pun mereka santap. Namun, mereka percaya dengan melakukan hal yang tidak pada umumnya, kesadaran spiritual bisa mereka raih.

Kesadaran spiritual yang diyakini adalah menyadari "penderitaan" hidup manusia dan melawannya. Pimpinan sekte sudah terbiasa dengan alkohol dan mariyuana. Namun, mereka mengaku tidak mabuk setelah mengonsumsinya. Konon bisa terjadi karena kesadaran mereka yang tinggi.

Praktik Seks Bebas hingga dengan Mayat

Seks yang tabu juga dipraktikkan. Termasuk hubungan seks bebas dengan wanita siapa saja yang mau digauli. Jika sedang menstruasi, lebih bagus karena tidak biasa.

Tidak terlalu susah untuk menemukan wanita yang ingin diajak tidur. Karena di India, tidak sedikit yang menganggap Aghori sebagai orang suci. Ditambah lagi, hubungan seks dilakukan sambil membaca mantra. Menambah suasana mistis di tengah persenggamaan.

Konon yang paling sakral adalah menyetubuhi mayat. Hal tersebut dilakukan sebagai cara untuk menumbuhkan kesadaran bahwa manusia pasti akan mati pada waktunya.

Sekte Kapalika

Tradisi ini terkesan kuno. Mungkin usianya sudah ribuan tahun. Nyatanya tidak. Sekte ini sendiri baru muncul sekitar abad ke-18.

Meskipun ada kemiripan dengan praktik sekte Kapalika (Pembawa Tengkorak), yang sudah ada sejak abad ke-7 Masehi. Tapi, Aghori tidak melakukan ritual pengorbanan manusia. Sektel Kapalika sendiri sudah punah.

Kendati demikian, tengkorak manusia juga lazim mereka bawa kemana-mana. Mereka menggunakannya sebagai cawan untuk meminum air. Baju yang dikenakan oleh sekte ini juga unik. Berasal dari kain mayat sebelum dikremasi. Begitu pula dengan kebisaan menabur abu bekas kremasi ke seluruh tubuh mereka.

Menantang Kematian

Apa yang Aghori lakukan adalah menantang ketakutan manusia akan kematian.  Itulah sebabnya mengapa ritual mereka sering berhubungan dengan upacara kremasi. Melawan ketakutan akan kematian dengan sebuah janji indah. Akan melebur dengan Dewa Siwa di saat mereka meninggal.

Mudah diduga jika sebagian besar pengikut sekte ini berasal dari kasta bawah di India dan tidak berpendidikan. Tapi, di antara mereka ada juga yang sangat "brilian," bahkan ada salah satu yang pernah menjadi penasehat Raja Nepal.

Cinta Damai

Menolak Kebencian kemudian membuat mereka menjadi sekte yang cinta damai. Kendati nyeleneh, tapi mereka tidak pernah hidup dalam kekerasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun