Acek marah, sungguh benar-benar marah! Tersebab reputasi yang telah Acek bangun selama hampir 2 tahun di Kompasiana, hilang begitu saja.
Selama ini kanal humor telah dipahami sebagai ajang ring tinju Don Juan dan Don Bekicot saja. Eh... muncul lagi Don Katrok. Tetiba Acek merasa seperti seorang gadis seksi pembawa penanda ronde. Coba bayangkan! Dalemannya merah gitu lho!
Jelas ini ancaman! Don Katrok ternyata adalah monster kaiju yang telah lama berdiam di dalam bumi. Dengan adanya gempa anime, ia muncul lagi sebagai ancaman. Umat Kompasiana terancam.
Katrok...
Pengikutnya pun banyak, tercatat ada Mas Susy Haryawan, Prof. Al Peb, dan terakhir Desvin Celestin yang (mungkin) sejenis Lucinta. Belum termasuk deretan tante bahenol, semacam Vaksin, Virus, Euro, dan lain-lainnya.
Ah, Acek merasa terkhianati. Bagaimana tidak, Mas Susy dan Bang AlPeb yang sudah dikenal tiba-tiba mendeklarasikan diri sebagai bagian dari para tante. Coba gimana rasanya tertipu. Ternyata penggiat Kamasutra pun bingung dengan jenis kelamin. Eh...
Katrok...
Bagi yang bingung dengan ngomel-ngomel Acek, saya akan jelaskan terlebih dahulu duduk permasalahannya.
Engkong Felix menyatakan Kners Quixote adalah mereka yang sering mencari masalah di antara ketidakmasalahan. Semacam pahlawan kesiangan yang senang mencari sesama Kners untuk dirisak.
Bisa dilihat, pada tulisan beliau yang terakhir, telor Pak Tjip pun dipermasalahkan. Padahal beliau adalah Maestro Kompasiana Lho! Coba ngapain? Telor itu memang dua-lah, untuk apa ditambah jadi satu keranjang?