Denny juga benar. Ramalan itu tidak ada. Yang ada adalah situasi prediktif terkait kebiasaan dan karakter seseorang. Hal yang telah ia lakukan di masa dulu hingga kini memiliki kemungkinan akan seperti apa dirinya nanti.
Tapi, selama manusia masih hidup, kehendak bebas ada pada dirinya. Begitu pula dengan kuasa Tuhan. Takada satu pun manusia yang mampu menilainya.
Daripada membuat prediksi yang belum tentu benar, mengapa tidak mengajak mereka untuk berubah ke arah yang lebih baik berdasarkan "kemampuan meramal" Anda? Jika berhasil, itu akan memberikan dampak yang dahsyat terhadap masa depan seseorang.
Pada akhirnya kita tidak bisa mengatakan bahwa semua ramalan itu salah. Sebabnya sebagai orang awam, kita pun meramal. Kita memiliki optimisme dan pesimisme dalam menghadapi hidup. Keduanya datang silih berganti dalam pikiran.
Meramal hal yang buruk bak menyuburkan sikap pesimis dari dalam diri. Hasilnya, tidak akan baik. Sementara jika kita yakin dengan apa yang kita lakukan, maka kekuatannya akan melebihi kehebatan dari paranormal yang paling hebat di seluruh jagad.
Jadilah peramal untuk diri kita sendiri. Prediksikanlah hal yang baik menyambut masa depan. Dengan demikian, maka Anda tidak akan memerlukan bantuan paranormal, begitu juga psikolog.
Semoga bermanfaat.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI