Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kisah Tragis Atlantuya, Selingkuhan Pejabat, Jenasahnya Diledakkan Saat Sedang Hamil

15 September 2021   05:30 Diperbarui: 15 September 2021   05:40 2024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh malang nasib Sirul Azhar Umar dan Azilah Hadri. Di malam hari tanggal 19 Oktober 2006, mereka mendapatkan perintah yang tidak biasa dari atasannya.

Sebagai anggota kepolisian dari Unit Aksi Khusus, menjalankan perintah komandan adalah hal yang wajib. Apalagi yang memberikan perintah bukanlah petinggi biasa.

Sasarannya adalah seorang gadis. Cantik, ayu, dan tidak bertampang kriminal sama sekali. Tugas kedua polisi ini cukup sederhana; Menangkap sang gadis dan eksekusi mati.

Sang gadis kemudian dibawa ke kawasan hutan yang sepi. Di sana kedua polisi tersebut menembak kepalanya dua kali. Belum cukup, jenasah sang gadis dipasangi peledak militer berjenis C4. Syahdan, tubuhnya hancur berkeping-keping.

**

Ini bukanlah cerita drama, tetapi kisah nyata. Kedua eksekutor adalah anggota polisi Diraja Malaysia. Sang gadis bernama Atlantuya Shaariibuu, seorang wanita berkebangsaan Mongolia. Usianya baru 28 tahun.

Menurut pengakuan eksekutor, sang komandan yang memberikan perintah eksekusi bukanlah orang sembarangan. Ia adalah mantan orang nomor satu di negeri Jiran, Najib Rasyak.

cnnindonesia.com
cnnindonesia.com

Atlantuya berparas cantik, ayu, dan tinggi. Ia adalah seorang model internasional. Ia menghabiskan masa kecilnya di Rusia dan pernah mengenyam Pendidikan menjadi model di Prancis.

Atlantuya tidak hanya cantik, tetapi juga cerdas. Ia menguasai banyak bahasa. Selain Mongolia, juga Rusia, Inggris, Jepang, Korea, dan Prancis.

Kendati demikian, kehidupan pernikahannya tidak berjalan mulus. Ia menikah dengan seorang penyanyi Mongolia pada saat berusia 18 tahun. Setelah itu mereka bercerai.

Bersama suaminya yang pertama, mereka memiliki seorang anak yang lahir pada tahun 1996.

Atlantuya pun menikah lagi pada tahun 2003. Pernikahannya juga tidak berjalan mulus, meskipun Atlantuya memiliki anak lagi dari hasil pernikahannya yang kedua.

Kecewa dengan hidupnya, Atlantuya kemudian memutuskan untuk hidup mengembara. Kedua anaknya dititipkan kepada kedua orangtuanya di Mongolia.

Dari sinilah ia mengikuti modelling di Prancis dan sekaligus sekolah keguruan. Setelah tamat, ia melanjutkan hidupnya di Prancis.

Ia memenuhi panggilan sebagai model paruh waktu, dan juga menjadi guru. Selain itu, Atlantuya juga membuka usaha agen wisata kecil-kecilan untuk perjalanan ke Mongolia.

Pada tahun 2005, Atlantuya pindah ke Hong Kong. Di sana ia pertama kali bertemu dengan Najib.

dunia.tempo.co
dunia.tempo.co

Sirul Azhar Umar dan Azilah Hadri dinyatakan bersalah atas pembunuhan. Mereka divonis mati pada tahun 2015. Azilah kini tinggal menunggu giliran eksekusi. Sementara Sirul berhasil melarikan diri ke Australia.

Sirul ditahan di rumah tahanan imigrasi. Namun, ia tidak dideportasi karena undang-undang Australia melarang warga negara asing yang terancam hukuman mati untuk diekstradisi.

Dalam kesaksiannya, Azilah memberi pengakuan jika Najib-lah yang memerintahkan eksekusi. Saat itu, Azilah dan Suril masih tercatat sebagai anggota pengawal pribadi Najib yang menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri.

"Najib memerintahkan eksekusi mati," sembari menunjukkan gestur menggeser telunjuk pada lehernya.

Azilah sempat bertanya alasan pembunuhan Atlantuya. Najib kemudian menjelaskan jika sang gadis tersebut adalah "mata-mata asing."

Bukan hanya itu saja, Najib juga menjelaskan pentingnya untuk menghilangkan jejak tubuh Atlantuya dengan menggunakan C4 yang berdaya ledak tinggi.

Mantan P.M. Malaysia itu jelas membantah. Ia bahkan menyatakan bersedia untuk menjalani proses "Sumpah Laknat" di dalam masjid untuk membuktikan jika dirinya tak bersalah.

Tapi, publik tidak bodoh. Berbagai spekulasi pun muncul atas motif pelenyapan Atlantuya.

Meskipun masih samar, tapi banyak yang menduga jika Atlantuya tahu banyak tentang perundingan pembelian dua kapal selam dari perusahaan Prancis, DNCS.

Pada saat itu, Atlantuya bertindak sebagai penerjemah delegasi Najib di Prancis. Pembelian dua kapal selam tersebut konon sarat dengan korupsi.

Atlantuya ditenggarai tahu banyak hal tentang proses pembelian kapal selam tersebut. Bahaya bagi Najib jika sampai Atlantuya buka mulut. Apalagi karena sebentar lagi Najib akan berkampanye sebagai Perdana Menteri Malaysia (2009).

Atlantuya bersama anaknya (thetimes.co.uk)
Atlantuya bersama anaknya (thetimes.co.uk)

Sebenarnya, ceritanya tidaklah sesederhana itu. Adalah Abdul Razak Baginda. Ia adalah penasehat dan sekaligus orang kepercayaan Najib. Banyak tuduhan yang menyebut jika Atlantuya adalah selingkuhannya.

Pada saat Atlantuya diciduk, ia sedang berada di depan rumah Abdul. Info yang beredar jika pada saat itu Atlantuya sedang hamil anak Abdul. Dalam perintah Najib kepada kedua polisi, ada sebuah kalimat yang dilontarkan.

Najib menyuruh kedua polisi tersebut tidak mengampuni Atlantuya, karena ia adalah agen rahasia yang licik. Termasuk, jika Atlantuya mengaku bahwasanya ia sedang hamil.

Pun halnya dengan peledakan C4 pada jasad Atlantuya. Rumornya, itu adalah langkah untuk menghapus jejak DNA yang sedang dikandung oleh Atlantuya.

Kendati demikian, ada pula rumor yang beredar jika anak yang dikandung adalah anak Najib. Disebutkan juga bahwa perintah melenyapkan Atlantuya adalah ide Rosmah Mansor, istri sah Najib.

Rosmah Mansor (jabar.tribunnews.com)
Rosmah Mansor (jabar.tribunnews.com)

Najib bisa saja berkelit, tapi pihak keluarga korban tak diam begitu saja. Adalah Burmaa Oyunchimeg yang merupakan sepupu Atlantuya. Ia memberikan kesaksian jika Atlantuya memang berpacaran dengan Abdul Razak.

Burmaa pernah bertemu dengan Abdul Razak sebanyak dua kesempatan. Yakni pada Januari 2005 di Shanghai dan Maret 2005 di Singapura. Lantas pada sebuah kesempatan, Atlantuya juga memperlihatkan foto dirinya bersama dua lelaki. Mereka adalah Abdul dan Najib Razak.

tribunnews.com
tribunnews.com

Sekitar tahun 2006, Burmaa mengetahui jika hubungan Atlantuya dan Abdul mulai merenggang. Atlantuya disebut sempat datang ke Malaysia untuk mencari Abdul Razak.

Sejak saat itu, pihak keluarga mulai kehilangan kontak dengan Atlantuya, hingga pihak kepolisian atas desakan Kedubes Mongolia menemukan sisa tulang-belulang yang tidak ikut hancur bersama ledakan bom.

Referensi: 1 2 3 4 5

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun