"Najib memerintahkan eksekusi mati," sembari menunjukkan gestur menggeser telunjuk pada lehernya.
Azilah sempat bertanya alasan pembunuhan Atlantuya. Najib kemudian menjelaskan jika sang gadis tersebut adalah "mata-mata asing."
Bukan hanya itu saja, Najib juga menjelaskan pentingnya untuk menghilangkan jejak tubuh Atlantuya dengan menggunakan C4 yang berdaya ledak tinggi.
Mantan P.M. Malaysia itu jelas membantah. Ia bahkan menyatakan bersedia untuk menjalani proses "Sumpah Laknat" di dalam masjid untuk membuktikan jika dirinya tak bersalah.
Tapi, publik tidak bodoh. Berbagai spekulasi pun muncul atas motif pelenyapan Atlantuya.
Meskipun masih samar, tapi banyak yang menduga jika Atlantuya tahu banyak tentang perundingan pembelian dua kapal selam dari perusahaan Prancis, DNCS.
Pada saat itu, Atlantuya bertindak sebagai penerjemah delegasi Najib di Prancis. Pembelian dua kapal selam tersebut konon sarat dengan korupsi.
Atlantuya ditenggarai tahu banyak hal tentang proses pembelian kapal selam tersebut. Bahaya bagi Najib jika sampai Atlantuya buka mulut. Apalagi karena sebentar lagi Najib akan berkampanye sebagai Perdana Menteri Malaysia (2009).
Sebenarnya, ceritanya tidaklah sesederhana itu. Adalah Abdul Razak Baginda. Ia adalah penasehat dan sekaligus orang kepercayaan Najib. Banyak tuduhan yang menyebut jika Atlantuya adalah selingkuhannya.
Pada saat Atlantuya diciduk, ia sedang berada di depan rumah Abdul. Info yang beredar jika pada saat itu Atlantuya sedang hamil anak Abdul. Dalam perintah Najib kepada kedua polisi, ada sebuah kalimat yang dilontarkan.