Lantas mengapa hingga kini layanan SMS masih ada?
Layanan SMS ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1992. Dengan demikian, ia akan berusia 30 tahun pada 2022 nanti. Untuk teknologi, usia 30 tahun memang sudah tergolong tua.
Tapi, justru karena "tua," maka ia bisa bertahan. Selain diminati oleh kaum Om Karel dan golongannya, SMS sudah jadi kebiasaan bagi sebagian besar orang yang tidak ingin ribet.
Tidak perlu instal aplikasi, tidak tergantung internet, tidak perlu update software, dan tidak pakai ribet. Yang lebih keren lagi, layanan SMS tidak perlu ponsel canggih. Bisa dikatakan jika layanan SMS tidak mengenal batasan teknologi.
Selain itu, layanan SMS masih menjadi favoritnya operator untuk mengirimkan pesan. Beberapa perusahaan resmi seperti perbankan, penerbangan, hingga layanan pemerintah masih menggunakan SMS.
Ini untuk memastikan bahwa setiap pesan yang dikirim dapat dibaca tanpa kecuali. Tersebab meskipun sudah umum, belum 100% pengguna ponsel yang memiliki aplikasi chatting yang sama.
SMS adalah bagian dari keharusan teknologi. Perusahaan besar telekomunikasi dan informatika sekalipun tidak akan pernah bisa melenyapkan SMS.
SMS juga penting untuk sistem pengamanan ganda, seperti mengirimkan OTP yang merupakan kunci akses konfirmasi penggunaan layanan online.
SMS teknologinya jadul, tapi ia tidak rentan dibajak. Teknologinya yang sederhana justru memberikan tingkat pengamanan yang cukup ketat.
Tapi, sebaliknya. Di balik kuatnya pengamanan, para penipu juga kadang menggunakan fitur ini untuk membobol pengamanan Anda.
Jika Anda terkecoh dengan membalas umpan yang mereka berikan, maka disitulah para hacker akan menggantikan diri Anda di media sosial. Â