Mungkin kita salah. Boneka yang berisikan arwah bukanlah setan pembunuh. Chucky dan Annabelle tidaklah seseram dengan "mereka" yang hidup di dunia nyata.
Buktinya Furi Harun telah mengoleksi 349 boneka arwah di rumahnya. Ia mendapatkannya dari mancanegara. Jerman, Italia, Thailand, China, hingga Amerika.
Furi juga adalah seorang anak indigo. Boneka-bonekanya diisi oleh arwah anak kecil dan bayi. Tapi, semuanya akibat kematian wajar atau yang dibunuh, seperti hasil aborsi.
Furi tidak mau mengasuh arwah yang mati akibat bunuh diri. Menurutnya, mereka terlalu posesif.
Ia juga selalu berpesan kepada "anak asuhnya," bahwa boneka yang ditempati hanyalah rumah sementara. Mereka tidak bisa hidup lagi, dan harus segera pulang ke rumah Tuhan.
Salah satu yang telah membuktikannya adalah Gan En. Konon boneka itu sudah tidak berisi lagi. Menurut Furi, kendati banyak yang sinis, ia tidak peduli. Baginya selama ia tidak melakukan kejahatan dengan hobinya ini, maka sah-sah saja.
Furi justru mendapatkan rezeki dari hasil adopsinya ini. Bukan kekayaan pesugihan, tapi dari hasil jual beli kepada sesama kolektor. Harganya pun beragam. Dari 500 ribu hingga ratusan juta rupiah.
Meskipun demikian, Furi juga memilih calon pembelinya. Ia harus memastikan agar arwah dalam boneka tidak untuk disalahgunakan.
Salah satu langganan setianya adalah Selebgram Priscillia Wibowo. Ia hanya kalah sedikit dari Furi. Koleksinya sekitaran 150 buah saja. Namun, jumlahnya termasuk fantastis mengingat ia baru memulai hobinya pada bulan Mei 2020.
Kebanyakan boneka Priscillia ia dapatkan dari Furi Harun. Tapi, ia juga sering membeli dari luar negeri, dan meminta Furi untuk mengisinya.Â
Priscillia mengaku tidak takut. Ia berkata jika semua arwah dalam bonekanya adalah yang baik. Lamannya di medsos sering dikunjungi gegara konten boneka arwah yang sering ia buat.
Lain pula kisah seorang wanita bernama Queen Athena. Di rumahnya di Denpasar, Bali ada sekitar 49 buah boneka arwah.
Queen mengaku secara rutin berburu arwah anak kecil. Jika ada yang meminta pertolongan untuk dicarikan rumah, maka Queen pun mengadopsinya.
Tujuan Queen adalah untuk menolong para arwah penasaran. Jangan sampai mereka disalahgunakan oleh para pemilik ilmu hitam.
Queen secara rutin merawat koleksinya. Diperlakukan seperti bayi dan diberi sesaji lengkap dengan dupa yang menyala. Taklupa pula ia menyisir rambut mereka dan menggantikan baju.
Lain di Indonesia, lain lagi di Thailand. Namanya Boonmee dan akrab dipanggil Mama Ning. Ia adalah pengrajin tas, tapi lebih terkenal dengan karyanya yang bernama Look Thep. Boneka-boneka menyerupai anak kecil. Ada isinya pula, arwah anak-anak kecil.
Look Thep berarti Dewa Anak-anak dalam bahasa Thai. Ia diyakini tidak bekerja dengan setan, dan keberuntungan yang didatangkan, konon "halal."
Untuk mengisinya dengan arwah anak-anak, Mama Ning punya ritual rahasia. Cukup baca mantra dan menata rambut, para Look Thep pun berubah menjadi boneka hidup. Layaknya kisah Pinokio yang membuat Paman Gepetto terkenal.
Awalnya Mama Ning bermaksud untuk "menyelesaikan" putranya yang bandel. Look Thep pertama pun ia ciptakan, namanya Petch. Alhasil anaknya berubah, tidak lagi bandel.
Bukan hanya itu saja, Petch juga membawa hoki bagi Mama Ning. Toko tasnya lancar, rezekinya mengalir deras. Tanpa ragu, Mama Ning kemudian membuat lebih banyak Look Thep. Ia menjualnya.
Tak disangka, dalam waktu singkat dagangan Look Thep-nya lancar. Banyak yang tertarik untuk membeli, meskipun mereka tahu ada "sesuatu" di dalamnya. Mulai dari rakyat biasa hingga para pesohor.
Mungkin karena Look Thep dianggap sebagai tradisi modern dari budaya Kumanthong. Atau pengisian fetus anak kecil yang meninggal ke dalam patung khusus. Tujuannya agar roh anak tersebut melekat dan membawa rezeki bagi sang empunya.Â
Yang membuat Mama Ning bahagia, karena para pelanggan terus mendatangi dirinya. Mereka mengucapkan terima kasih atas rezeki yang diyakini berasal dari Look Thep peliharaanya.
Salah satu kesaksian datang dari Bookkoh Thannatchayapan. Ia adalah seorang DJ terkenal Thailand. Thannatchayapan memiliki Look Thep yang ia namakan Wansai.
Sejak Wansai dipeliharanya, orderan tak henti-hentinya berdatangan. Ia mengingat bagaimana keberuntungan datang dengan instan. Ketika membeli baju pertama untuk Wansai, di saat yang sama Thannatchayapan langsung menerima telpon dari manajernya. Orderan besar yang sudah dibatalkan, kembali lagi.
Ada pula kisah tentang sepasang suami istri yang identitasnya tak disebut. Setelah memiliki Look Thep, ia menang lotre sebanyak 17 kali dalam satu putaran. Dari orang biasa langsung menjadi kaya raya.
Mama Ning menjual Look Thep-nya dengan harga yang tidak terlalu mahal. Jika dikurskan hanya sekitar Rp. 864.000 hingga yang termahal sekitar 7 jutaan rupiah.
Masih terlalu mahal? Ada yang gratis.
Cobalah ikuti kuis yang kadang diadakan oleh selebgram Priscillia Wibowo. Ia juga sering membagikan giveaway kepada para pemenang berupa salah satu boneka arwah miliknya. Jika Anda beruntung, satu boneka arwahnya akan menjadi milikmu.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H