Awalnya Mama Ning bermaksud untuk "menyelesaikan" putranya yang bandel. Look Thep pertama pun ia ciptakan, namanya Petch. Alhasil anaknya berubah, tidak lagi bandel.
Bukan hanya itu saja, Petch juga membawa hoki bagi Mama Ning. Toko tasnya lancar, rezekinya mengalir deras. Tanpa ragu, Mama Ning kemudian membuat lebih banyak Look Thep. Ia menjualnya.
Tak disangka, dalam waktu singkat dagangan Look Thep-nya lancar. Banyak yang tertarik untuk membeli, meskipun mereka tahu ada "sesuatu" di dalamnya. Mulai dari rakyat biasa hingga para pesohor.
Mungkin karena Look Thep dianggap sebagai tradisi modern dari budaya Kumanthong. Atau pengisian fetus anak kecil yang meninggal ke dalam patung khusus. Tujuannya agar roh anak tersebut melekat dan membawa rezeki bagi sang empunya.Â
Yang membuat Mama Ning bahagia, karena para pelanggan terus mendatangi dirinya. Mereka mengucapkan terima kasih atas rezeki yang diyakini berasal dari Look Thep peliharaanya.
Salah satu kesaksian datang dari Bookkoh Thannatchayapan. Ia adalah seorang DJ terkenal Thailand. Thannatchayapan memiliki Look Thep yang ia namakan Wansai.
Sejak Wansai dipeliharanya, orderan tak henti-hentinya berdatangan. Ia mengingat bagaimana keberuntungan datang dengan instan. Ketika membeli baju pertama untuk Wansai, di saat yang sama Thannatchayapan langsung menerima telpon dari manajernya. Orderan besar yang sudah dibatalkan, kembali lagi.
Ada pula kisah tentang sepasang suami istri yang identitasnya tak disebut. Setelah memiliki Look Thep, ia menang lotre sebanyak 17 kali dalam satu putaran. Dari orang biasa langsung menjadi kaya raya.
Mama Ning menjual Look Thep-nya dengan harga yang tidak terlalu mahal. Jika dikurskan hanya sekitar Rp. 864.000 hingga yang termahal sekitar 7 jutaan rupiah.