Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dirgahayu 76 Tahun Indonesia, Numerologi, Angkamologi, atau Cocokologi?

19 Agustus 2021   18:37 Diperbarui: 19 Agustus 2021   18:41 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Silahkan ditafsirkan sendiri. Secara baik dan diiringi doa tentunya.

Lantas apa hubungan angka 76 dan 96 yang kuberikan contoh?

Jadi demikian kawan, kendati angka mengandung unsur cocokologi, tetap saja ia sudah menjadi bahasa resmi dalam percakapan sehari-hari. Sebutkanlah; 86 (siap), cilaka 13, bintang 7, dan lain sebagainya.

Bahkan lebih dari itu. Tanpa disadari, angka-angka cantik juga memiliki arti di benak setiap individu. Saya berikan beberapa contoh, ya; 212, 711, 313.

Apakah angka-angka tersebut memiliki arti khusus bagi kalian? Jika tidak, tetap kelihatan menarik bukan?

Mengapa demikian? Sebuah fenomena psikologi bisa menjelaskannya.

Adalah efek Apophenia alias tendensi untuk selalu mencari makna di balik data acak, dan membuat hubungan dari sesuatu yang tidak berhubungan.

Turunannya adalah Paraeidolia. Ini adalah kecenderungan mencari arti dari gambar atau suara yang acak menjadi hal yang penting.

Lihatlah ke atas langit, carilah awan yang mirip beruang, mobil, atau bintang. Apa yang kamu dapatkan? Bisa saja wajah mantan-mu yang tukang ghosting.

Tentu setiap orang memiliki pengalaman batin yang berbeda-beda. Tapi, menarik mengetahui hasil dari sebuah penelitian yang pernah dilakukan di Finlandia.

Disebutkan bahwa efek Pareidolia berkaitan erat dengan mereka yang religius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun