Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Zhvandun: Potret Majalah Kosmopolitan Afghanistan Sebelum Taliban

18 Agustus 2021   04:34 Diperbarui: 20 Agustus 2021   23:46 1636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Janganlah pedulikan penarikan mundur tentara AS dari Afghanistan. Jangan pula meramaikan Taliban yang telah berhasil menduduki Istana Kepresidenan.

Janganlah permasalahkan ideologi Taliban. Jangan pula meributkan hukum Syariah yang diberlakukan di Afghanistan.

Namun, belajarlah dari Sejarah.

Pedulikan kebebasan penduduk Afghanistan sebelum semuanya terjadi. Permasalahkan mimpi yang telah direngut dari ego segelintir penguasa.

Lihatlah kehidupan yang penuh warna cerah, riuh gempita, dan gemerlapnya optimisme. Semuanya pernah menjadi bagian dari Afghanistan.

Wanita Afghanistan dulu dan sekarang (dw.com)
Wanita Afghanistan dulu dan sekarang (dw.com)

Beberapa dasawarsa lalu, Kabul adalah sebuah kota modern. Penuh kebebasan dan tempat bagi muda-mudi untuk berbagi harapan dan impian.  

Jejaknya masih terlihat dalam Zhvandun, sebuah majalah kosmopolitan yang pernah diterbitkan oleh segelintir orang di Afghanistan. Tempat yang kini kita kenal sebagai salah satu negara yang paling berbahaya di dunia.

Zhvandun artinya Hidup. Majalah ini berisikan berbagai artikel berbobot tentang kehidupan. Perkembangan zaman, dunia mode, para selebiriti, dan juga tren terkini. Tidak lupa juga cerpen dan puisi.

Pembacanya tidaklah banyak. Kebanyakan hanya mereka yang tinggal di Kabul dan beberapa kota besar Afghanistan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun