Hingga saat ini warga +62 masih antara sadar dan tidak sadar. Mereka (mungkin) barusan kena prank.
Uang 2T yang diiming-imingi oleh keluarga Akidi Tio tidak kunjung cair juga. Heriyanti Tio, anak bungsu Akidi status hukumnya pun masih belum jelas juga.
Jelas ini bukan prank jika sumbangan 2t tersebut benar-benar cair. Namun, jika dilihat dari perkembangannya, optimisme susah dipertahankan.
Gubernur sampai tokoh nasional merasa akal sehatnya dilecehkan. Bagaimana mungkin orang yang seharusnya pintar bisa mempercayai sebuah kebohongan.
Jalan cerita yang dikarang Heriyanti Tio serasa masuk akal. Bahwa banyak pengusaha Tionghoa yang punya duit banyak. Mereka menyimpannya di Singapura.
Tapi, ternyata aksi ngeprank ini sudah sejak dulu kala. Kisah yang beredar membuat hati was-was. Pikiran yang waras pun membuas. Harapan besar pun meluas.
Raja Idrus dan Ratu Markonah
Kejadiannya di tahun 1950. Kedua Raja dan Ratu ini disambut sebagai tamu penting di Istana Kepresidenan.
Mereka mengakui sebagai keluarga kerajaan suku Anak Dalam di wilayah Lampung. Mirip kerajaan Wakanda Forever ala Black Panther. Masuk akal!
Tujuannya untuk menyokong kedaulatan negara Indonesia. Sumbangan harta benda mampu mendanai revolusi untuk merebut kembali Irian Barat dari Belanda.
Media pun menyorotinya, Raja Idrus tampil berkacamata hitam. Ratu Markonah memang mirip Ratu.