Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Indonesia Kena Prank, Jejak "Mukidi" dari Masa ke Masa

5 Agustus 2021   04:06 Diperbarui: 5 Agustus 2021   04:08 1259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era Soeharto, Wapres Adam Malik kena prank. Cut Zahara Fona namanya. Ia mengaku janin di tubuhnya bisa bicara, bahkan mengaji.

Menteri Agama bahkan memberi komentar di media massa. Sontak Cut Zahara bagai dewi. Orang pada antri dan mendengarkan sang janin mengaji. Dan memang betul! Semua orang mendengarkannya.

Media massa makin riuh, dan orang-orang menjadi lebih beriman. Para Kyai dan Ulama tak mau kalah. Mereka menyatakan mendukung fenomena gaib tersebut. Kun Fayakun; Jadilah, maka terjadilah.

Kecuali Dr. Herman Susilo. Ia hanyalah Kakanwil Kesehatan DKI. Ia berpendapat bayi dalam kandungan belum bisa buka mulut. Mustahil mengeluarkan suara.

Namun, ia justru mendapat ancaman pembunuhan. Sebabnya menyebarkan keraguan terhadap keyakinan akbar.

Hingga waktu yang berbicara. Tim dokter RSPAD, IDI, Polri, sampai Kejaksaan Agung turun tangan.

Hasilnya: 1) Tidak ada janin di rahim Cut Zahara. 2) Suara mengaji berasal dari tape recorder yang disembunyikan dalam pakaiannya.

Air Biru Buat Bensin

Kasus ini terjadi di era presiden SBY. Namanya adalah proyek Banyu Geni. Kehebatannya menggunakan air sebagai bahan bakar. Nama yang lebih keren lagi: Blue Energy.

Tapi, yang membuatnya mentereng, karena Presiden SBY merestui proyek tersebut dijalankan.

Teorinya masuk akal. Hidrogen terdapat dalam air. Hidrogen bisa digunakan sebagai bahan bakar. Tapi para petinggi lupa jika hidrogen harus disenyawakan dulu dengan karbon dan oksigen. Urusannya masih panjang!

Joko Suprapto-lah yang disebut sebagai pemilik ide brilian. Ia meminjam lokasi di kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk memasang instalasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun