Konon kisah dari Avengers berlanjut. Atau lebih tepatnya berulang. Sebabnya ada istilah Multiverse.
Jadi, virus Corona adalah buatan Thanos. Ialah yang melemparkannya ke bumi. Bukan China atau Amerika seperti tuduhan.
Tapi, yang paling ditakuti Thanos adalah Avengers. Jika rencana sudah bocor, ia akan kelimpungan.
Untungnya (atau sayangnya) tidak. Avengers kini harus berjibaku dengan bala tentara Corona. Jauh lebih berbahaya dari pasukan Ultron.
Dalam versi asli, ada beberapa Avengers yang harus hilang jadi debu. Spiderman, Nick Fury, dan Doctor Strange di antaranya.
Entah apa yang menyebabkan mereka harus menghilang. Konon jentikan Thanos memang dampaknya acak. Siapa pun yang tidak beruntung ialah yang mati.
Namun, virus Corona lebih kejam lagi. Semua Avengers bisa saja mati. Tapi, Avengers bukan manusia biasa. Mereka memiliki kekuatan super.
Lantas, apakah kekuatan super itu bisa membebaskan mereka dari serangan Corona?
Tonny Stark-Iron Man
Kekuatan supernya adalah teknologi. Tonny adalah inventor yang berpikiran puluhan tahun ke depan.
Dalam kisah Avengers, hampir semua peralatan canggih telah ia miliki. Dari baju robot hingga senjata berbobot.
Namun, si Tonny mungkin yang paling rentan terhadap virus Corona. Ia sangat angkuh dan keras kepala.
Belum lagi kesenangannya yang suka gonta-ganti pasangan. Jelas ia adalah sasaran Corona yang suka dengan pria cap kelinci.
Steve Roger-Captain America
Ia bisa dikatakan sebagai super mutan. Tidak memiliki kekuatan super hingga disuntik Serum Super Soldier.
Akibatnya, Steve Roger memiliki ketahanan, kelincahan, kecepatan, refleks, daya tahan, dan penyembuhan yang sangat cepat.
Tapi ia mudah terpapar. Ada dua alasannya;
Pertama, Corona tidak bisa diberantas dengan kelincahan dan refleks. Justru semakin berbahaya jika berada di kerumunan.
Kedua, Masker yang ia gunakan salah. Seharusnya menutup hidung dan mulut. Bukan bagian dahi dan mata.
Peter Parker-Spiderman
Kekuatan supernya gegara laba-laba sakti. Namun, dalam keseharian Peter Parker adalah anak remaja.
Super lincah bak laba-laba. Jelas susah jika disuruh stay at home. Peter dikenal sebagai superhero yang sering nyungsep ke rumah-rumah tetangga.
Tangannya yang melengket juga beresiko. Mudah terpapar virus Corona. Apalagi jika jarang cuci tangan.
Bruce Barner-Hulk
Bagi Bruce Banner, WFH jelas bukan masalah. Ilmuwan jenius ini nyaman disuruh berlama-lama sendiri. Ia adalah seorang peneliti.
Sayangnya, sisi lainnya tidaklah demikian. Hulk yang pemarah adalah sosok yang benar-benar berbeda.
Jika sudah demikian, Hulk susah diatur. Jangankan disuruh diam di rumah, pakai masker pun tidak mungkin.
Thor
Ia disebutkan sebagai Dewa. Tapi bukan seperti dewa yang kita ketahui. Thor tanpa ragu bergaul dengan manusia dan sosoknya kasat mata.
Ia disebutkan sebagai dewa karena berasal dari planet Asgard. Di sana semuanya berbeda. Penghuninya memiliki keunggulan ras.
Tapi gegara terlalu sering ke bumi, Thor bisa saja menjadi orang pertama yang membawa virus ini ke Asgard.
Apakah penghuni Asgard tahan virus? Entahlah, tapi mereka semua juga bisa mati.
Stephen Vincent-Doctor Strange
Ia adalah penyihir. Memiliki banyak kekuatan super yang unik.
Bisa lintas dimensi, menjelajahi perjalanan waktu, hingga menguasai banyak mantra pamungkas.
Kekuatan supernya ia peroleh dari latihan. Di sebuah gunung terpencil yang dipenuhi para penyihir.
Singkatnya, imajinasi kekuatan tak terbatas tersemat padanya. Semuanya beres dengan kekuatan goib yang ia miliki.
Bisa saja ia mampu menghilangkan virus corona dengan mantra abrakadabra. Sayangnya di zaman corona itu tidak pantas. Setara dengan menyebarkan hoax.
**
Nah, dengan demikian bisa kita simpulkan. Para Avengers pun tidak akan kebal Corona. Kekuatan super mereka tidak akan bisa melenyapkan pandemi begitu saja dari bumi.
Jika superhero saja tidak bebas Corona, bagaimana dengan manusia biasa?
Jangan khwatir, para Avengers ini masih bisa selamat tanpa memusnahkan Thanos. Mereka cukup menjaga prokes;
Jaga jarak, hindari kerumunan, pakai masker, sering cuci tangan, mencegah mobilitas.
Tidak sulit sebenarnya, bahkan untuk manusia tanpa kekuatan super seperti kamu, kamu, dan kamu.
Catatan: Tulisan ini terinspirasi dari cerpen Kompasianer Muthiah Alhasany. Judulnya; Duh, Thanos Menjetikkan Jari.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H