Steven menyukai anime, karena ia pencinta manga (komik Jepang). Unsur seninya ada. Penggambarannya memiliki cirikhas tersendiri. Alur ceritanya penuh kejutan, dan tokohnya juga orang Asia, dekat dengan kita.
"Tapi, biasanya nonton lebih nikmat kalau ada temennya, Acek. Jadi habis nonton bisa lebih seru, Om." Steven menegaskan!
Saya sih setuju. Itu adalah ungkapan yang bijak dari sang anak muda. Nonton bersama punya manfaatnya.
Sebagai ajang sosialisasi, dan juga pencegah ketegangan dini. (alias; menghilangkan stress akibat pandemi).
Cocok untuk Segala Usia
Anime cocok untuk segala usia. Tidak hanya bagi penyuka petualang seperti One Piece, atau penyuka tawuran seperti Tokyo Revengers.
Ada juga bagi pencinta olahraga seperti Captain Tsubasa, atau untuk yang suka horor kayak Tokyo Ghoul.
"Jadi selera harusnya bisa menyesuaikan dan cocok untuk semua usia,"Â pungkas Steven.
Tapi, kalau buat Acek sih, masih Candy-candy saja. Cocok dengan usia Acek yang masih muda saat itu.
Itulah mengapa tidak usah malu-malu untuk mencintai anime. Ia sama saja seperti hiburan lainnya.
Hanya beda persepsi saja. Bagi yang sudah tua, sila ditonton bersama cucu.